Bagaimana Sistem dan Reformasi Ekonomi di Indonesia?

Pertanyaaan tentang Bagaimana Sistem dan Reformasi Ekonomi di Indonesia? sudah tak lagi asing bagi siapapun yang mendengarnya. Mengingat Indonesia dengan kekayaan alamnya yang melimpah dan keragaman budaya, telah mengalami berbagai perubahan sistem ekonomi sepanjang sejarah. Dari masa kolonial hingga era kemerdekaan dan kemudian ke masa kini, perjalanan sistem dan reformasi ekonomi di Indonesia begitu menarik untuk disimak.

Bagi kamu yang ingin tau bagaimana perjalanan sistem dan reformasi ekonomi di Indonesia, simak terus tulisan di bawah sampai tuntas, ya!

Bagaimana Sistem dan Reformasi Ekonomi di Indonesia?

Melansir modul digital Perekonomian Indonesia yang ditulis oleh Edy Suandi Hamid, sistem perekonomian di Indonesia kurang lebih dipengaruhi oleh Sistem Ekonomi Kolonial Belanda yang selama 350 tahun berkuasa atas ekonomi Indonesia. Sistem perekonomian di Indonesia pun terus mengalami perubahan demi menemukan sebuah sistem ekonomi yang dianggap ideal dengan kondisi bangsa Indonesia. Berikut adalah perjalanan sistem dan reformasi ekonomi di Indonesia selengapnya.

Masa Kolonial

Pada masa kolonial, Indonesia menjadi bagian dari sistem ekonomi global yang didominasi oleh bangsa Eropa. Belanda, sebagai penguasa kolonial terbesar di Indonesia, memperkenalkan sistem ekonomi tanam paksa yang mengutamakan produksi komoditas ekspor seperti rempah-rempah, kopi, dan tebu. Sistem ini memberikan keuntungan ekonomi yang besar bagi pihak kolonial, namun merugikan masyarakat pribumi.

Sistem tanam paksa yang berlangsung selama lebih dari satu abad tersebut akhirnya berubah menjadi Sistem Ekonomi Kapitalis-Liberal setelah menuai banyak kritik. Namun sistem ekonomi ini pun tidak berjalan baik karena muncul persoalan ketika perkebunan swasta dan perkebunan rakyat menanam jenis tanaman yang sama akibatnya perkebunan rakyat sulit bersaing karena memiliki modal yang lebih kecil dibandingkan sektor swasta.

Era Kemerdekaan

Setelah proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam membangun sistem ekonomi yang mandir. Pemerintahan baru yang dipimpin oleh Soekarno dan Hatta mengambil langkah-langkah untuk merumuskan kembali sistem ekonomi yang sesuai dengan Indonesia hingga terbentuklah Sistem Ekonomi Kerakyatan.

Namun, sistem perekonomian tersebut tak berhasil dijalankan dan diganti dengan Sistem Ekonomi Etatisme diterapkan oleh Soekarno yang pada akhirnya justru menyebabkan hiperinflasi hingga 650 persen di tahun 1966.

Era Orde Baru

Masuknya Soeharto ke dalam pemerintahan pada tahun 1966 menandai awal dari era Orde Baru di Indonesia. Di bawah kepemimpinan Soeharto, pemerintah menerapkan sistem ekonomi yang bersandar pada “Trilogi Pembangunan” yakni pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas ekonomi, dan pemerataan. Namun, pada praktiknya, kebijakan tersebut justru mirip dengan Sistem Ekonomi Kapitalis yang memarjinalkan peranan ekonomi rakyat.

Krisis Moneter dan Reformasi Ekonomi

Tahun 1997 menandai titik balik penting dalam sejarah ekonomi Indonesia dengan pecahnya Krisis Moneter Asia. Krisis ini mengakibatkan keruntuhan mata uang rupiah, inflasi yang melonjak, dan resesi ekonomi yang dalam. Untuk mengatasi krisis ini, pemerintah Indonesia dipaksa untuk melakukan reformasi ekonomi yang mendalam, termasuk restrukturisasi sektor keuangan, pemotongan subsidi, dan peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan.

Era Reformasi

Periode reformasi pasca jatuhnya rezim Orde Baru pada tahun 1998 membawa perubahan besar dalam sistem ekonomi Indonesia. Pemerintah yang baru terbentuk di bawah kepemimpinan presiden-demokratisasi baru mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki tata kelola ekonomi, memperkuat sistem perbankan, dan meningkatkan iklim investasi. Pemerintah juga berkomitmen untuk memperbaiki kesejahteraan sosial dan mengurangi kesenjangan ekonomi antara kota dan pedesaan.

Perkembangan Ekonomi Indonesia Saat Ini

Mengutip modul digital Perekonomian Indonesia yang ditulis oleh Edy Suandi Hamid, aktivitas ekonomi Indonesia saat ini mencerminkan Sistem Ekonomi Kapitalis meski dasar negara Indonesia menyebut bahwa sistem ekonomi yang dikonsepkan adalah Ekonomi Kerakyatan. Atas dua hal tersebut, maka kondisi yang terjadi saat ini ialah dualism ekonomi, di mana dua keadaan yang amat berbeda dalam suatu masyarakat hidup berkembang secara berdampingan

Dualisme ekonomi di Indonesia tidak hanya mewujud sebagai akibat perbedaan taraf pengembangan teknologi, melainkan tampak sebagai perbedaan konsep nilai (falsafah), ideologi, dan sosial-budaya, yang mempengaruhi bekerjanya sistem ekonomi.

Nah, itulah penjelasan tentang Bagaimana Sistem dan Reformasi Ekonomi di Indonesia? dari masa ke masa. Semoga informasi di atas dapat menambah pengetahuanmu tentang perjalanan sistem ekonomi negara kita, ya!

Baca juga: