- Beranda
- Semua Grup
- Big Kid
- Kehidupan Sosial Anak
- Berebut mainan
Berebut mainan
Anak-anak pasti suka bermain dengan temannya. Bermain bersama bisa mengasah kemampuan sosialisasinya. Tapi, mulai usia berapa mommy memberikan izin untuk anak kita bermain di luar bersama temannya?
Selain kesenangan, bermain bersama teman juga kadang menimbulkan polemik tersendiri buat para mommy. Betul tidak? Polemik tersebut kadang tak bisa dihindari, seperti berebut mainan, saling mengejek dan lain-lain
Kita kadang memaksakan kehendak supaya anak kita mau berbagi mainannya dengan temannya. Padahal nih ya mom, anak-anak usia 0 sampai 7 tahun memang sedang dalam fase egosentris loh. Fase ini justru penting bagi perkembangan anak-anak untuk menemukan jati diri dan karakternya. Tinggal bagaimana kita sebagai orang tua membantu anak-anak menyikapi dan mengontrol egonya tersebut. Kita juga tidak menyalahkan anak ketika dia tidak mau meminjamkan mainannya. Karena memang itu mainannya dan dia tidak mau.
Jangan sampai, kita sebagai orang tuanya yang mengerti akan itu justru mengecap anak orang lain sebagai "pelit" dan melarang anak kita bermain dengan temanya tersebut. Atau bahkan, kita sudah mengerti akan kondisi tersebut, tapi tetangga kita tidak paham dan justru mengecap anak kita sebagai "pelit" ?. Lalu timbul kesalah pahaman yang berujung saling diamnya kedua orang tua, padahal anak-anak mereka sudah berbaikan.
Anak-anak pasti suka bermain dengan temannya. Bermain bersama bisa mengasah kemampuan sosialisasinya. Tapi, mulai usia berapa mommy memberikan izin untuk anak kita bermain di luar bersama temannya?
Selain kesenangan, bermain bersama teman juga kadang menimbulkan polemik tersendiri buat para mommy. Betul tidak? Polemik tersebut kadang tak bisa dihindari, seperti berebut mainan, saling mengejek dan lain-lain
Kita kadang memaksakan kehendak supaya anak kita mau berbagi mainannya dengan temannya. Padahal nih ya mom, anak-anak usia 0 sampai 7 tahun memang sedang dalam fase egosentris loh. Fase ini justru penting bagi perkembangan anak-anak untuk menemukan jati diri dan karakternya. Tinggal bagaimana kita sebagai orang tua membantu anak-anak menyikapi dan mengontrol egonya tersebut. Kita juga tidak menyalahkan anak ketika dia tidak mau meminjamkan mainannya. Karena memang itu mainannya dan dia tidak mau.
Jangan sampai, kita sebagai orang tuanya yang mengerti akan itu justru mengecap anak orang lain sebagai "pelit" dan melarang anak kita bermain dengan temanya tersebut. Atau bahkan, kita sudah mengerti akan kondisi tersebut, tapi tetangga kita tidak paham dan justru mengecap anak kita sebagai "pelit" ?. Lalu timbul kesalah pahaman yang berujung saling diamnya kedua orang tua, padahal anak-anak mereka sudah berbaikan.
Berbagi cerita, berbagi pengalaman ☺
Mantap sharingnya