Hai Mama, beberapa waktu lalu aku mengikuti sesi sharing bersama Anastasia Satriyo seorang psikolog founder @relasidiri, melalui patform IG. Tema yang dibahas adalah dampak perselingkuhan terhadap kesehatan mental anak. Nah aku ingin berbagi tentang insight yang kudapatkan ya Ma.
Tidka ada yang lebih terdampak dengan perselingkuhan daripada keluarga inti, orang tua yang tidak mampu melakukan pengelolaan emosi terhadap kasus perselingkuhan yang terjadi membuat anak terpapar dengan konflik yang memunculkan trauma dan gejala seperti grieving/berduka pada anak.
Perselingkuhan orang tua memunculkan perasaan bersalah yang intens, depresi, shock, dan agresi pada anak. Emosi-emosi ini menghambat perkembangan emosi yang sehat pada anak. Hal ini akan terbawa sampai di usia dewasa (adult children) jika tidak melakukan proses healing.
Masalah perselingkuhan dalam pernikahan adalah masalah terbanyak yang dilaporkan dalam masalah pernikahan, namun penelitian klinis terhadap dampak ke anak dan keluarga serta clinical studies untuk penanganan keluarga yang mengalami perselingkuhan masih minim. Dampak perselingkuhan orang tua terhadap anak beragam tergantung gender, usia, dan budaya anak.
Dampak perselingkuhan orang tua di usia anak maupun remaja mempengaruhi :