- Beranda
- Semua Grup
- Kid
- Tumbuh Kembang
- "Permainan Tradisional Bantu Asah Kecerdasan Anak"
"Permainan Tradisional Bantu Asah Kecerdasan Anak"
Meski sudah mulai dilupakan, ternyata di balik kesederhanaannya, permainan tradisional ini memiliki manfaat untuk mengasah kecerdasan otak. Berikut ini beberapa permainan tradisional Indonesia yang memiliki manfaat tersebut.
1. Congklak
Permainan congklak ternyata mampu mengasah kecerdasan otak bagian kiri. Hal ini karena bermain congklak membutuhkan pemikiran matang, sehingga mengasah pola pikir dan logika serta perhitungan yang baik untuk memainkannya.
2. Mobil-mobilan tradisional
Mobil-mobilan tradisional adalah sebuah permainan sederhana yang biasa dibuat sendiri dari bahan kulit jeruk bali. Meski terkesan sangat sederhana, akan tetapi permainan ini dapat meningkatkan ide dan kreativitas yang dimiliki seorang anak. Hal ini dikarenakan kita akan berusaha mencari variasi bahan untuk membuat mobil-mobilan terlihat lebih menarik.
3. Layang-layang
Bagi anak laki-laki, rasanya permainan yang satu ini sudah tidak asing lagi. Permainan menarik dan mengulur benang dengan layangan sebagai objek permainannya ini ternyata dapat meningkatkan kecerdasan otak dan melatih emosi. Hal ini karena kamu harus berpikir kreatif dalam membuat layanganmu sendiri dan bersabar ketika menerbangkannya.
4. Petak umpet
Permainan tradisional ternyata tidak hanya meningkatkan kecerdasan intelektual saja, akan tetapi juga dapat meningkatkan kecerdasan emosi, atau emotional spiritual quotient (ESQ). Salah satu permainan tersebut adalah petak umpet. Dalam bermain permainan tradisional yang satu ini, kesabaran kita akan dilatih untuk menemukan teman-teman yang bersembunyi.
5. Bentengan
Bentengan merupakan permainan tradisional yang dimainkan secara beregu, dengan ketentuan harus menjaga benteng yang dimiliki, yang biasanya berupa sebuah tiang. Permainan yang satu ini mampu mengasah kecerdasan sosial anak, karena harus melakukan kerja sama untuk mengalahkan lawan. Selain itu, anak juga bisa lebih bersosialisasi dengan teman-temannya.
6. Engklek
Engklek adalah permainan tradisional yang dimulai dengan membuat pola kotak-kotak pada tanah. Kemudian anak-anak akan melempar batu secara acak dan berusaha mengambilnya dengan melompat dan menjaga keseimbangan dengan satu kaki. Nah, permainan seperti ini mampu meningkatkan kecerdasan kinestetik anak, karena anak dituntut melakukan beragam gerakan sekaligus melatih keseimbangan.
7. Catur
Catur merupakan permainan tradisional yang menggunakan papan dan bidak dalam memainkannya. Selain itu, catur juga termasuk ke dalam cabang olahraga yang biasa ditandingkan dalam olimpiade.
Tidak hanya sekedar memindahkan bidak catur saja, permainan ini juga membutuhkan konsentrasi dan strategi yang baik. Sehingga dalam memainkannya, catur dapat bermanfaat untuk mengembangkan daya imajinasi, kreativitas, logika, dan pola pikir.
Itu dia beberapa permainan tradisional yang sangat ampuh dalam meningkatkan kecerdasan otak anak. Selain dengan permainan, kecerdasan anak juga dapat ditingkatkan dengan cara lain, seperti dengan asupan makanan, belajar, atau melakukan alternatif terapi peningkatan kecerdasan anak.
Meski sudah mulai dilupakan, ternyata di balik kesederhanaannya, permainan tradisional ini memiliki manfaat untuk mengasah kecerdasan otak. Berikut ini beberapa permainan tradisional Indonesia yang memiliki manfaat tersebut.
1. Congklak
Permainan congklak ternyata mampu mengasah kecerdasan otak bagian kiri. Hal ini karena bermain congklak membutuhkan pemikiran matang, sehingga mengasah pola pikir dan logika serta perhitungan yang baik untuk memainkannya.
2. Mobil-mobilan tradisional
Mobil-mobilan tradisional adalah sebuah permainan sederhana yang biasa dibuat sendiri dari bahan kulit jeruk bali. Meski terkesan sangat sederhana, akan tetapi permainan ini dapat meningkatkan ide dan kreativitas yang dimiliki seorang anak. Hal ini dikarenakan kita akan berusaha mencari variasi bahan untuk membuat mobil-mobilan terlihat lebih menarik.
3. Layang-layang
Bagi anak laki-laki, rasanya permainan yang satu ini sudah tidak asing lagi. Permainan menarik dan mengulur benang dengan layangan sebagai objek permainannya ini ternyata dapat meningkatkan kecerdasan otak dan melatih emosi. Hal ini karena kamu harus berpikir kreatif dalam membuat layanganmu sendiri dan bersabar ketika menerbangkannya.
4. Petak umpet
Permainan tradisional ternyata tidak hanya meningkatkan kecerdasan intelektual saja, akan tetapi juga dapat meningkatkan kecerdasan emosi, atau emotional spiritual quotient (ESQ). Salah satu permainan tersebut adalah petak umpet. Dalam bermain permainan tradisional yang satu ini, kesabaran kita akan dilatih untuk menemukan teman-teman yang bersembunyi.
5. Bentengan
Bentengan merupakan permainan tradisional yang dimainkan secara beregu, dengan ketentuan harus menjaga benteng yang dimiliki, yang biasanya berupa sebuah tiang. Permainan yang satu ini mampu mengasah kecerdasan sosial anak, karena harus melakukan kerja sama untuk mengalahkan lawan. Selain itu, anak juga bisa lebih bersosialisasi dengan teman-temannya.
6. Engklek
Engklek adalah permainan tradisional yang dimulai dengan membuat pola kotak-kotak pada tanah. Kemudian anak-anak akan melempar batu secara acak dan berusaha mengambilnya dengan melompat dan menjaga keseimbangan dengan satu kaki. Nah, permainan seperti ini mampu meningkatkan kecerdasan kinestetik anak, karena anak dituntut melakukan beragam gerakan sekaligus melatih keseimbangan.
7. Catur
Catur merupakan permainan tradisional yang menggunakan papan dan bidak dalam memainkannya. Selain itu, catur juga termasuk ke dalam cabang olahraga yang biasa ditandingkan dalam olimpiade.
Tidak hanya sekedar memindahkan bidak catur saja, permainan ini juga membutuhkan konsentrasi dan strategi yang baik. Sehingga dalam memainkannya, catur dapat bermanfaat untuk mengembangkan daya imajinasi, kreativitas, logika, dan pola pikir.
Itu dia beberapa permainan tradisional yang sangat ampuh dalam meningkatkan kecerdasan otak anak. Selain dengan permainan, kecerdasan anak juga dapat ditingkatkan dengan cara lain, seperti dengan asupan makanan, belajar, atau melakukan alternatif terapi peningkatan kecerdasan anak.
Waah jadi nostalgia nih sama zaman dlu