7 Mitos Gerhana Bulan Penumbra yang Beredar dari Penjuru Negara

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan siaran pers tentang fenomena Gerhana Bulan Penumbra yang terjadi pada 25 Maret 2024. Hal ini kemudian dikaitkan dengan mitos kepercayaan warga setempat. Kira-kira, apa saja ya 7 Mitos Gerhana Bulan Penumbra yang Beredar dari Penjuru Negara?

Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh Bumi sehingga seluruh cahayanya tidak sampai ke Bulan. Sementara itu, Gerhana Bulan Penumbra terjadi ketika posisi Matahari-Bumi-Bulan sejajar hingga membuat Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra Bumi.

Sudah jadi hal yang lumrah bahwa fenomena alam dikaitkan dengan mitos-mitos kepercayaan masyarakat setempat. Terlebih, gerhana bulan seringkali dianggap pertanda buruk di berbagai penjuru dunia. Berikut adalah informasi seputar mitos Gerhana Bulan Penumbra.

7 Mitos Gerhana Bulan Penumbra yang Beredar dari Penjuru Negara

1. Melihat Gerhana Bulan Penumbra dapat merusak kesehatan mata

Mitos ini merupakan mitos yang umum beredar di masyarakat. Setiap kali terjadi fenomena gerhana, pasti banyak masyarakat mewanti-wanti orang terdekatnya untuk tidak melihat gerhana bulan dengan mata telanjang sebab bisa merusak kesehatan mata.

Namun, hal tersebut tidaklah benar sebab gerhana bulan tidak memancarkan sinar terik maupun radiasi yang dapat memengaruhi kesehatan mata. Berbeda dengan gerhana matahari yang memang dapat menyebabkan kerusakan serius pada retina mata jika dilihat dengan mata telanjang.

2. Gerhana Bulan Penumbra memengaruhi kehamilan

Beberapa mitos mengklaim bahwa gerhana bulan dapat memengaruhi kehamilan, seperti menyebabkan kelahiran prematur atau anak yang lahir dengan cacat. Namun, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini. Kehamilan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kompleks, bukan hanya gerhana bulan.

3. Pertanda bulan dimakan jaguar

Di berbagai budaya, terutama di Amerika Tengah dan Selatan, ada mitos yang menyebutkan bahwa fenomena Gerhana Bulan Penumbra adalah pertanda bahwa bulan sedang dimakan oleh jaguar. Hal ini terjadi karena jaguar dianggap makhluk yang kuat dan mistis dalam kepercayaan suku-suku asli di Amerika Tengah dan Selatan. Ketika bulan mulai tergelincir ke dalam bayangan Bumi selama gerhana, orang-orang percaya bahwa jaguar sedang menyerang bulan dengan niat untuk memangsa atau mencurinya.

4. Gerhana Bulan Penumbra membawa kesialan

Dalam beberapa kepercayaan budaya, gerhana bulan dianggap sebagai waktu yang menegangkan atau berbahaya. Beberapa orang bahkan memandangnya sebagai tanda-tanda buruk atau bencana yang akan datang. Namun, dari sudut pandang ilmiah, gerhana bulan adalah peristiwa alam yang alami dan terjadi secara berkala, tanpa adanya hubungan langsung dengan nasib seseorang.

5. Larangan makan dan minum selama gerhana bulan berlangsung

Beberapa orang percaya bahwa mengonsumsi makanan atau minuman selama gerhana bulan dapat menyebabkan gangguan pencernaan atau bahkan dapat membawa kesialan. Namun, jika dilihat dari segi kesehatan, tidak ada alasan ilmiah untuk tidak makan atau minum selama gerhana bulan. Tubuh manusia tetap membutuhkan asupan nutrisi yang cukup, terlepas dari peristiwa alam yang sedang terjadi.

6. Gerhana bulan tidak akan terjadi di tempat yang sama

Ada mitos yang menyatakan bahwa setelah sebuah gerhana bulan terjadi, tidak akan ada lagi gerhana bulan di tempat yang sama. Namun, gerhana bulan bisa terjadi di tempat yang sama beberapa kali dalam beberapa tahun, tergantung pada posisi bulan, Bumi, dan matahari.

7. Memengaruhi kehidupan tumbuh-tumbuhan

Beberapa orang percaya bahwa gerhana bulan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan tumbuhan, menyebabkan perubahan dalam proses fotosintesis atau pola pertumbuhan mereka. Namun, klaim ini tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat.

Nah, itulah 7 Mitos Gerhana Bulan Penumbra yang Beredar dari Penjuru Negara. Kamu sering dengar mitos yang mana nih, guys? Komen di bawah, ya!

Baca juga: