Apa itu Fenomena Aurora?      

Fenomena aurora adalah keajaiban alam berupa pancaran cahaya yang menyala-nyala dan menari-nari di lapisan ionosfer bumi. Hal ini terjadi akibat adanya interaksi antara medan magnetik dari planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari atau angin surya. 

Secara umum, aurora terjadi di daerah di sekitar Kutub Utara dan Kutub Selatan karena daerah ini memiliki medan magnetik yang cukup kuat sehingga bisa memunculkan aurora. 

Nah, ternyata aurora juga memiliki beberapa warna yang bisa berubah-ubah menyesuaikan kondisi angin matahari. Misalnya, pada ketinggian di atas 300 km partikel angin matahari akan bertumbukan dengan atom-atom hidrogen sehingga terbentuk warna aurora yang kemerah-merahan. 

Semakin turun, yakni pada ketinggian 140 km partikel angin matahari berinteraksi dengan atom oksigen yang membentuk cahaya aurora berwarna biru atau ungu.

Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis dan biasanya terjadi antara bulan September, Oktober, Maret dan April. Jadi aurora ini hanya bisa dilihat pada wilayah Lingkaran Arktik, disebelah utara Kanada, Alaska, Rusia, dan Skandinavia.

Sedangkan aurora di sebelah Selatan dikenal dengan nama Aurora Australis. Wilayah-wilayah yang bisa menikmati Aurora ini di antaranya adalah Antartika, Amerika Selatan, New Zealand, dan Australia.

Fenomena aurora adalah keajaiban alam berupa pancaran cahaya yang menyala-nyala dan menari-nari di lapisan ionosfer bumi. Hal ini terjadi akibat....

Fenomena aurora adalah keajaiban alam berupa pancaran cahaya yang menyala-nyala dan menari-nari di lapisan ionosfer bumi. Hal ini terjadi akibat adanya interaksi antara medan magnetik dari planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari atau angin surya. 

Secara umum, aurora terjadi di daerah di sekitar Kutub Utara dan Kutub Selatan karena daerah ini memiliki medan magnetik yang cukup kuat sehingga bisa memunculkan aurora. 

Nah, ternyata aurora juga memiliki beberapa warna yang bisa berubah-ubah menyesuaikan kondisi angin matahari. Misalnya, pada ketinggian di atas 300 km partikel angin matahari akan bertumbukan dengan atom-atom hidrogen sehingga terbentuk warna aurora yang kemerah-merahan. 

Semakin turun, yakni pada ketinggian 140 km partikel angin matahari berinteraksi dengan atom oksigen yang membentuk cahaya aurora berwarna biru atau ungu.

Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis dan biasanya terjadi antara bulan September, Oktober, Maret dan April. Jadi aurora ini hanya bisa dilihat pada wilayah Lingkaran Arktik, disebelah utara Kanada, Alaska, Rusia, dan Skandinavia.

Sedangkan aurora di sebelah Selatan dikenal dengan nama Aurora Australis. Wilayah-wilayah yang bisa menikmati Aurora ini di antaranya adalah Antartika, Amerika Selatan, New Zealand, dan Australia.

thankyou mama udah sharing!