Pengalaman Perpanjang SIM Online

Hai, Ma! Kali ini aku akan ceritain sedikit pengalamanku perpanjang SIM secara online melalui aplikasi dari Korlantas Polri, yang baru aja dihadirkan pada 13 April lalu. Karena masih dalam masa pandemi, akhirnya pada pertengahan Juni lalu aku coba untuk perpanjangan SIM secara online melalui aplikasi ini.

Aplikasi utama yang digunakan adalah Digital Korlantas, tapi ternyata kita masih harus membutuhkan dua aplikasi lain untuk perpanjang SIM. Yaitu aplikasi e-Rikkes untuk surat keterangan sehat dari dokter dan ePPsi SIM, yang digunakan untuk tes psikologi SIM.

Pertama, registrasi dulu dengan ketiga aplikasi tersebut. Kemarin aku mulai dengan registrasi pada aplikasi Digital Korlantas, dan cukup sulit untuk mendapatkan SMS verifikasi, sampai harus mencoba berkali-kali, dan menunggu beberapa saat sampai akhirnya bisa. Setelah verifikasi NIK, bomor HP, dan email, langsung menuju SIM dan Perpanjangan SIM.

Setelah itu, akan muncul pop up syarat perpanjangan SIM. Seperti mengisi formulir hingga menyiapkan dokumen pendukung, yaitu foto e-KTP, SIM lama, tanda tangan, pas foto. Serta diarahkan untuk melakukan kesehatan jasmani pada website erikkes.id dan tes psikologi pada aplikasi epPsi.

Lalu, langsung menginstal kedua aplikasi tersebut dan mendaftar, tapi agak sulit untuk aktivasi akun. Setelah bisa aktivasi akun, maka langsung ke menu pendaftaran dan disuruh untuk selfie dan memasukkan NIK untuk verifikasi identitas. Kemudian akan mengisi formulir. Namun, disini beberapa kolom ada yang tidak bisa diisi. Maka, aku melewati aplikasi ini dan mencoba aplikasi untuk tes psikologis.

Setelah verifikasi semua data, untuk memulai ujian psikologi ini ternyata harus membayar voucher terlebih dahulu seharga Rp 27.500 melalui mbanking BNI. Setelah itu barulah tes bisa dilakukan. Tesnya sama seperti ujian SIM offline, hanya saja disini benar-benar diberikan waktu, apabila belum bisa selesai sesuai target, maka akan mengulang. Namun, akhirnya aku gagal untuk perpanjang SIM online karena aplikasi kesehatan yang gagal untuk dijalankan.

Akhirnya, mau nggak mau tetap harus perpanjang SIM ke corner terdekat. Aplikasi ini benar-benar belum siap sih Ma, menurutku. Belum direkomendasikan banget sih untuk aplikasi ini digunakan, karena menurutku malah tambah ribet. Mungkin untuk lebih praktis, bisa dibuat dalam satu aplikasi saja.

Komentar
Hai, Ma! Kali ini aku akan ceritain sedikit pengalamanku perpanjang SIM secara online melalui aplikasi dari Korlantas Polri, yang baru....

Hai, Ma! Kali ini aku akan ceritain sedikit pengalamanku perpanjang SIM secara online melalui aplikasi dari Korlantas Polri, yang baru aja dihadirkan pada 13 April lalu. Karena masih dalam masa pandemi, akhirnya pada pertengahan Juni lalu aku coba untuk perpanjangan SIM secara online melalui aplikasi ini.

Aplikasi utama yang digunakan adalah Digital Korlantas, tapi ternyata kita masih harus membutuhkan dua aplikasi lain untuk perpanjang SIM. Yaitu aplikasi e-Rikkes untuk surat keterangan sehat dari dokter dan ePPsi SIM, yang digunakan untuk tes psikologi SIM.

Pertama, registrasi dulu dengan ketiga aplikasi tersebut. Kemarin aku mulai dengan registrasi pada aplikasi Digital Korlantas, dan cukup sulit untuk mendapatkan SMS verifikasi, sampai harus mencoba berkali-kali, dan menunggu beberapa saat sampai akhirnya bisa. Setelah verifikasi NIK, bomor HP, dan email, langsung menuju SIM dan Perpanjangan SIM.

Setelah itu, akan muncul pop up syarat perpanjangan SIM. Seperti mengisi formulir hingga menyiapkan dokumen pendukung, yaitu foto e-KTP, SIM lama, tanda tangan, pas foto. Serta diarahkan untuk melakukan kesehatan jasmani pada website erikkes.id dan tes psikologi pada aplikasi epPsi.

Lalu, langsung menginstal kedua aplikasi tersebut dan mendaftar, tapi agak sulit untuk aktivasi akun. Setelah bisa aktivasi akun, maka langsung ke menu pendaftaran dan disuruh untuk selfie dan memasukkan NIK untuk verifikasi identitas. Kemudian akan mengisi formulir. Namun, disini beberapa kolom ada yang tidak bisa diisi. Maka, aku melewati aplikasi ini dan mencoba aplikasi untuk tes psikologis.

Setelah verifikasi semua data, untuk memulai ujian psikologi ini ternyata harus membayar voucher terlebih dahulu seharga Rp 27.500 melalui mbanking BNI. Setelah itu barulah tes bisa dilakukan. Tesnya sama seperti ujian SIM offline, hanya saja disini benar-benar diberikan waktu, apabila belum bisa selesai sesuai target, maka akan mengulang. Namun, akhirnya aku gagal untuk perpanjang SIM online karena aplikasi kesehatan yang gagal untuk dijalankan.

Akhirnya, mau nggak mau tetap harus perpanjang SIM ke corner terdekat. Aplikasi ini benar-benar belum siap sih Ma, menurutku. Belum direkomendasikan banget sih untuk aplikasi ini digunakan, karena menurutku malah tambah ribet. Mungkin untuk lebih praktis, bisa dibuat dalam satu aplikasi saja.

bener, waktu itu juga semot nyoba tapi malah ribet benget krn ttp harus ke corner dan malah di lempar sana sini

Hai, Ma! Kali ini aku akan ceritain sedikit pengalamanku perpanjang SIM secara online melalui aplikasi dari Korlantas Polri, yang baru....

Hai, Ma! Kali ini aku akan ceritain sedikit pengalamanku perpanjang SIM secara online melalui aplikasi dari Korlantas Polri, yang baru aja dihadirkan pada 13 April lalu. Karena masih dalam masa pandemi, akhirnya pada pertengahan Juni lalu aku coba untuk perpanjangan SIM secara online melalui aplikasi ini.

Aplikasi utama yang digunakan adalah Digital Korlantas, tapi ternyata kita masih harus membutuhkan dua aplikasi lain untuk perpanjang SIM. Yaitu aplikasi e-Rikkes untuk surat keterangan sehat dari dokter dan ePPsi SIM, yang digunakan untuk tes psikologi SIM.

Pertama, registrasi dulu dengan ketiga aplikasi tersebut. Kemarin aku mulai dengan registrasi pada aplikasi Digital Korlantas, dan cukup sulit untuk mendapatkan SMS verifikasi, sampai harus mencoba berkali-kali, dan menunggu beberapa saat sampai akhirnya bisa. Setelah verifikasi NIK, bomor HP, dan email, langsung menuju SIM dan Perpanjangan SIM.

Setelah itu, akan muncul pop up syarat perpanjangan SIM. Seperti mengisi formulir hingga menyiapkan dokumen pendukung, yaitu foto e-KTP, SIM lama, tanda tangan, pas foto. Serta diarahkan untuk melakukan kesehatan jasmani pada website erikkes.id dan tes psikologi pada aplikasi epPsi.

Lalu, langsung menginstal kedua aplikasi tersebut dan mendaftar, tapi agak sulit untuk aktivasi akun. Setelah bisa aktivasi akun, maka langsung ke menu pendaftaran dan disuruh untuk selfie dan memasukkan NIK untuk verifikasi identitas. Kemudian akan mengisi formulir. Namun, disini beberapa kolom ada yang tidak bisa diisi. Maka, aku melewati aplikasi ini dan mencoba aplikasi untuk tes psikologis.

Setelah verifikasi semua data, untuk memulai ujian psikologi ini ternyata harus membayar voucher terlebih dahulu seharga Rp 27.500 melalui mbanking BNI. Setelah itu barulah tes bisa dilakukan. Tesnya sama seperti ujian SIM offline, hanya saja disini benar-benar diberikan waktu, apabila belum bisa selesai sesuai target, maka akan mengulang. Namun, akhirnya aku gagal untuk perpanjang SIM online karena aplikasi kesehatan yang gagal untuk dijalankan.

Akhirnya, mau nggak mau tetap harus perpanjang SIM ke corner terdekat. Aplikasi ini benar-benar belum siap sih Ma, menurutku. Belum direkomendasikan banget sih untuk aplikasi ini digunakan, karena menurutku malah tambah ribet. Mungkin untuk lebih praktis, bisa dibuat dalam satu aplikasi saja.

wah baru rencana mau coba, 

Hai, Ma! Kali ini aku akan ceritain sedikit pengalamanku perpanjang SIM secara online melalui aplikasi dari Korlantas Polri, yang baru....

Hai, Ma! Kali ini aku akan ceritain sedikit pengalamanku perpanjang SIM secara online melalui aplikasi dari Korlantas Polri, yang baru aja dihadirkan pada 13 April lalu. Karena masih dalam masa pandemi, akhirnya pada pertengahan Juni lalu aku coba untuk perpanjangan SIM secara online melalui aplikasi ini.

Aplikasi utama yang digunakan adalah Digital Korlantas, tapi ternyata kita masih harus membutuhkan dua aplikasi lain untuk perpanjang SIM. Yaitu aplikasi e-Rikkes untuk surat keterangan sehat dari dokter dan ePPsi SIM, yang digunakan untuk tes psikologi SIM.

Pertama, registrasi dulu dengan ketiga aplikasi tersebut. Kemarin aku mulai dengan registrasi pada aplikasi Digital Korlantas, dan cukup sulit untuk mendapatkan SMS verifikasi, sampai harus mencoba berkali-kali, dan menunggu beberapa saat sampai akhirnya bisa. Setelah verifikasi NIK, bomor HP, dan email, langsung menuju SIM dan Perpanjangan SIM.

Setelah itu, akan muncul pop up syarat perpanjangan SIM. Seperti mengisi formulir hingga menyiapkan dokumen pendukung, yaitu foto e-KTP, SIM lama, tanda tangan, pas foto. Serta diarahkan untuk melakukan kesehatan jasmani pada website erikkes.id dan tes psikologi pada aplikasi epPsi.

Lalu, langsung menginstal kedua aplikasi tersebut dan mendaftar, tapi agak sulit untuk aktivasi akun. Setelah bisa aktivasi akun, maka langsung ke menu pendaftaran dan disuruh untuk selfie dan memasukkan NIK untuk verifikasi identitas. Kemudian akan mengisi formulir. Namun, disini beberapa kolom ada yang tidak bisa diisi. Maka, aku melewati aplikasi ini dan mencoba aplikasi untuk tes psikologis.

Setelah verifikasi semua data, untuk memulai ujian psikologi ini ternyata harus membayar voucher terlebih dahulu seharga Rp 27.500 melalui mbanking BNI. Setelah itu barulah tes bisa dilakukan. Tesnya sama seperti ujian SIM offline, hanya saja disini benar-benar diberikan waktu, apabila belum bisa selesai sesuai target, maka akan mengulang. Namun, akhirnya aku gagal untuk perpanjang SIM online karena aplikasi kesehatan yang gagal untuk dijalankan.

Akhirnya, mau nggak mau tetap harus perpanjang SIM ke corner terdekat. Aplikasi ini benar-benar belum siap sih Ma, menurutku. Belum direkomendasikan banget sih untuk aplikasi ini digunakan, karena menurutku malah tambah ribet. Mungkin untuk lebih praktis, bisa dibuat dalam satu aplikasi saja.

wah ternyata masih berantakan dan belum siap ya ma sistemnya. padahal membantu banget kalau bisa online 

Hai, Ma! Kali ini aku akan ceritain sedikit pengalamanku perpanjang SIM secara online melalui aplikasi dari Korlantas Polri, yang baru....

Hai, Ma! Kali ini aku akan ceritain sedikit pengalamanku perpanjang SIM secara online melalui aplikasi dari Korlantas Polri, yang baru aja dihadirkan pada 13 April lalu. Karena masih dalam masa pandemi, akhirnya pada pertengahan Juni lalu aku coba untuk perpanjangan SIM secara online melalui aplikasi ini.

Aplikasi utama yang digunakan adalah Digital Korlantas, tapi ternyata kita masih harus membutuhkan dua aplikasi lain untuk perpanjang SIM. Yaitu aplikasi e-Rikkes untuk surat keterangan sehat dari dokter dan ePPsi SIM, yang digunakan untuk tes psikologi SIM.

Pertama, registrasi dulu dengan ketiga aplikasi tersebut. Kemarin aku mulai dengan registrasi pada aplikasi Digital Korlantas, dan cukup sulit untuk mendapatkan SMS verifikasi, sampai harus mencoba berkali-kali, dan menunggu beberapa saat sampai akhirnya bisa. Setelah verifikasi NIK, bomor HP, dan email, langsung menuju SIM dan Perpanjangan SIM.

Setelah itu, akan muncul pop up syarat perpanjangan SIM. Seperti mengisi formulir hingga menyiapkan dokumen pendukung, yaitu foto e-KTP, SIM lama, tanda tangan, pas foto. Serta diarahkan untuk melakukan kesehatan jasmani pada website erikkes.id dan tes psikologi pada aplikasi epPsi.

Lalu, langsung menginstal kedua aplikasi tersebut dan mendaftar, tapi agak sulit untuk aktivasi akun. Setelah bisa aktivasi akun, maka langsung ke menu pendaftaran dan disuruh untuk selfie dan memasukkan NIK untuk verifikasi identitas. Kemudian akan mengisi formulir. Namun, disini beberapa kolom ada yang tidak bisa diisi. Maka, aku melewati aplikasi ini dan mencoba aplikasi untuk tes psikologis.

Setelah verifikasi semua data, untuk memulai ujian psikologi ini ternyata harus membayar voucher terlebih dahulu seharga Rp 27.500 melalui mbanking BNI. Setelah itu barulah tes bisa dilakukan. Tesnya sama seperti ujian SIM offline, hanya saja disini benar-benar diberikan waktu, apabila belum bisa selesai sesuai target, maka akan mengulang. Namun, akhirnya aku gagal untuk perpanjang SIM online karena aplikasi kesehatan yang gagal untuk dijalankan.

Akhirnya, mau nggak mau tetap harus perpanjang SIM ke corner terdekat. Aplikasi ini benar-benar belum siap sih Ma, menurutku. Belum direkomendasikan banget sih untuk aplikasi ini digunakan, karena menurutku malah tambah ribet. Mungkin untuk lebih praktis, bisa dibuat dalam satu aplikasi saja.

belum bekerja dengan baik yah berarti sistemnya..

Hai, Ma! Kali ini aku akan ceritain sedikit pengalamanku perpanjang SIM secara online melalui aplikasi dari Korlantas Polri, yang baru....

Hai, Ma! Kali ini aku akan ceritain sedikit pengalamanku perpanjang SIM secara online melalui aplikasi dari Korlantas Polri, yang baru aja dihadirkan pada 13 April lalu. Karena masih dalam masa pandemi, akhirnya pada pertengahan Juni lalu aku coba untuk perpanjangan SIM secara online melalui aplikasi ini.

Aplikasi utama yang digunakan adalah Digital Korlantas, tapi ternyata kita masih harus membutuhkan dua aplikasi lain untuk perpanjang SIM. Yaitu aplikasi e-Rikkes untuk surat keterangan sehat dari dokter dan ePPsi SIM, yang digunakan untuk tes psikologi SIM.

Pertama, registrasi dulu dengan ketiga aplikasi tersebut. Kemarin aku mulai dengan registrasi pada aplikasi Digital Korlantas, dan cukup sulit untuk mendapatkan SMS verifikasi, sampai harus mencoba berkali-kali, dan menunggu beberapa saat sampai akhirnya bisa. Setelah verifikasi NIK, bomor HP, dan email, langsung menuju SIM dan Perpanjangan SIM.

Setelah itu, akan muncul pop up syarat perpanjangan SIM. Seperti mengisi formulir hingga menyiapkan dokumen pendukung, yaitu foto e-KTP, SIM lama, tanda tangan, pas foto. Serta diarahkan untuk melakukan kesehatan jasmani pada website erikkes.id dan tes psikologi pada aplikasi epPsi.

Lalu, langsung menginstal kedua aplikasi tersebut dan mendaftar, tapi agak sulit untuk aktivasi akun. Setelah bisa aktivasi akun, maka langsung ke menu pendaftaran dan disuruh untuk selfie dan memasukkan NIK untuk verifikasi identitas. Kemudian akan mengisi formulir. Namun, disini beberapa kolom ada yang tidak bisa diisi. Maka, aku melewati aplikasi ini dan mencoba aplikasi untuk tes psikologis.

Setelah verifikasi semua data, untuk memulai ujian psikologi ini ternyata harus membayar voucher terlebih dahulu seharga Rp 27.500 melalui mbanking BNI. Setelah itu barulah tes bisa dilakukan. Tesnya sama seperti ujian SIM offline, hanya saja disini benar-benar diberikan waktu, apabila belum bisa selesai sesuai target, maka akan mengulang. Namun, akhirnya aku gagal untuk perpanjang SIM online karena aplikasi kesehatan yang gagal untuk dijalankan.

Akhirnya, mau nggak mau tetap harus perpanjang SIM ke corner terdekat. Aplikasi ini benar-benar belum siap sih Ma, menurutku. Belum direkomendasikan banget sih untuk aplikasi ini digunakan, karena menurutku malah tambah ribet. Mungkin untuk lebih praktis, bisa dibuat dalam satu aplikasi saja.

sistemnya memang belum siap.. cuman daftar aja aku gagal terus