7 Aliran-Aliran Feminisme dan Definisinya

group-image

Feminisme, sebagai gerakan sosial yang berusaha mencapai kesetaraan gender, memiliki berbagai aliran dengan fokus dan pendekatan yang berbeda. Jika Mama memperjuangkan kesetaraan gender, Mama harus mengetahui 7 Aliran-Aliran Feminisme dan Definisinya yang akan aku bahas di sini. Yuk simak dengan baik.

7 Aliran-Aliran Feminisme dan Definisinya

1. Feminisme Liberal

Feminisme liberal menitikberatkan pada kebebasan individu perempuan. Pada abad ke-19 hingga 20, pergerakan ini memfokuskan perjuangannya pada hak ekonomi, politik, dan sosial perempuan. Menganut rasionalitas sebagai akar kesetaraan, aliran ini mengajak perempuan menyadari posisi subordinat dan menekankan hak-hak sipil.

2. Feminisme Radikal

Feminisme radikal fokus pada ketimpangan mendasar perempuan dengan dua perspektif utama: radikal libertarian, yang menyoroti pilihan seksual, dan radikal kultural, yang melibatkan laki-laki dalam opresi terhadap perempuan. Berkembang sebagai reaksi terhadap dominasi sosial, aliran ini menentang kekerasan seksual dan pornografi.

3. Marxis Sosialis

Feminisme marxis sosialis bertujuan memerdekakan perempuan dari ketidaksetaraan kelas, seks, patriarki, dan kapitalisme. Mereka mengkritik kapitalisme sebagai sumber penindasan perempuan dan mengusulkan perubahan fundamental dalam struktur sosial dan ekonomi.

4. Psikoanalisis Gender

Melawan pandangan Freud tentang "penis envy," feminisme psikoanalisis gender menggugat opresi perempuan sebagai hasil dari konstruksi sosial, bukan biologi. Mereka menekankan bahwa perempuan tidak seharusnya dianggap inferior hanya karena tidak memiliki penis.

5. Feminisme Eksistensialis

Aliran ini berkembang pada tahun 1940-an dan mendukung kebebasan perempuan untuk mendefinisikan makna keberadaannya. Feminisme eksistensialis mengajak perempuan untuk menjadi subjek yang memegang kendali atas hidupnya, bukan hanya menjadi objek.

6. Feminisme Pasca Modern

Feminisme dikenal di kalangan akademis, menyiratkan pemahaman kompleks tanpa terlibat langsung dalam gerakan protes. Berbeda dari aliran sebelumnya, ia mengakui feminitas perempuan dalam masyarakat, menyoroti keterbukaan, pemikiran, dan keberagaman.

Tantangan aliran ini terletak pada penggunaan bahasa, di mana mereka mengajak perempuan untuk mengeksplorasi informasi dengan gaya penulisan feminin sebagai bentuk perlawanan.

7. Feminisme Multikultural dan Global

Aliran ini memperkenalkan perspektif bahwa perempuan memiliki keheterogenan dengan beragam dimensi, seperti usia, status sosial ekonomi, pendidikan, agama, budaya, kewarganegaraan, dan lokasi. Setiap kelompok perempuan mengalami bentuk penindasan yang berbeda sejalan dengan keberagaman pengalaman dan identitas mereka. Pengalaman ini tidak lagi bersifat lokal, melainkan memiliki dimensi global yang kompleks dan berlapis-lapis.

Dengan mengetahui 7 Aliran-Aliran Feminisme dan Definisinya, Mama dapat melihat keragaman pendekatan dan pandangan dalam perjuangan mencapai kesetaraan gender. Setiap aliran memberikan kontribusi berharga dalam membentuk wacana feminis global dan membantu mengatasi ketidaksetaraan yang masih ada di masyarakat. Jadi, Mama termasuk ke dalam aliran yang mana? Kasih tau aku di komentar ya!

Baca juga: