Bolehkah Kerokan saat Puasa dan Hukumnya?

group-image

Kerokan, siapa yang tidak kenal dengan praktik pengobatan tradisional yang satu ini? Terutama di Indonesia, kerokan telah menjadi bagian dari budaya populer. Namun, muncul pertanyaan yang cukup menarik, Bolehkah Kerokan saat Puasa dan Hukumnya. Yuk, mari kita bahas lebih lanjut.

Bolehkah Kerokan saat Puasa dan Hukumnya?

Pertama-tama, mari kita lihat ayat Al-Qur'an yang menjadi dasar hukum dalam menjalankan ibadah puasa, yakni Surah Al-Baqarah ayat 184:

"Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”

Dari ayat tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa puasa adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang sehat dan tidak dalam perjalanan. Namun, bagi mereka yang sakit atau dalam perjalanan, diperbolehkan untuk tidak berpuasa dan menggantinya di hari-hari lain. Ini menunjukkan fleksibilitas dalam agama Islam terkait keadaan kesehatan.

Kerokan saat Puasa

Berdasarkan ayat tersebut, jika seseorang sedang dalam kondisi sakit dan merasa bahwa kerokan dapat membantu dalam penyembuhan atau meredakan ketidaknyamanan, maka diizinkan untuk melakukan kerokan saat berpuasa. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Keselamatan dan Kesehatan: Pastikan bahwa praktik kerokan dilakukan dengan aman dan tidak membahayakan kesehatan. Jangan sampai kerokan menyebabkan luka atau komplikasi lainnya.
  • Niat dan Tujuan: Jaga niat dan tujuan kamu saat melakukan kerokan. Pastikan bahwa tujuan kamu adalah untuk merawat kesehatan dan bukan untuk melanggar aturan puasa.
  • Konsultasi: Jika kamu ragu atau tidak yakin apakah kerokan boleh dilakukan saat puasa, lebih baik berkonsultasi dengan ahli agama atau tenaga medis yang kompeten.

Sebagai saran, jika ada keraguan atau kekhawatiran tentang melakukan kerokan saat berpuasa, lebih baik untuk berkonsultasi dengan ahli agama yang kompeten atau praktisi kesehatan. Mereka dapat memberikan pandangan yang lebih jelas dan membantu kita memahami apakah kerokan sesuai dengan prinsip-prinsip agama dan kesehatan.

Itu dia jawaban atas Bolehkah Kerokan saat Puasa dan Hukumnya? Semoga kita semua dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik dan mendapatkan manfaatnya secara spiritual dan fisik. Selamat menjalankan ibadah puasa!

Baca Juga: