Pengalaman Pasang Behel, Sakit Nggak Sih?

Jadi, awal mula saya memutuskan untuk pasang behel karena gigi atas dan bawah bisa dibilang nggak rata. Ada yang terlalu maju gitu. Kalau senyum kan jadi nggak bagus ya ehehee...

Kemudian cari-cari klinik gigi yang bisa untuk pasang behel, dan akhirnya menemukan salah satu klinik di Jakarta yang jaraknya nggak terlalu jauh dari rumah.

Ada beberapa tahapan dulu sebelum akhirnya dipasangkan behel. Yang pertama , konsultasikan pada Dokter Gigi Orthodenti. Kedua, lakukan scalling, Ketiga Rongten Gigi Panoramic dan/atau Cepalometric, Keempat Tambal Gigi/Cabut Gigi Jika Diperlukan. Hal itu hanya atas rekomendasi Dokter gigi yang akan memasangkan behel untuk gigi kita. Dan yang terakhir cetak gigi.

Saat mulai dipasangkan behel ke gigi saya, jujur rasanya cukup deg-degan, ya namanya juga baru pertama kali, dan saya tuh jarang banget berkunjung ke dokter gigi karena selama ini nggak ada masalah dengan gigi, seperti gigi bolong, cabut gigi, dll.

Proses pemasangan behelnya itu sekitar 45 menit. Disela-sela pemasangan, dokter menawarkan mau pake karet warna apa. Nah, berhubung baru pertama kali, jadi saya sih pilih yg clear aja alias nggak ada warnanya. Kalau ingin mengganti karet sih itu gampang lah, tinggal diganti nanti sesuai keinginan. Setelah selesai, rahang rasanya cukup pegel karena harus mangap terus....

Yang saya rasakan sehari setelah pemasangan behel tuh waktu pagi hari gigi rasanya kenceng banget kayak ketarik gitu. Lumayan ngilu lah pokonya. Tapi, saya masih bisa kok makan makanan kayak biasa. Waktu itu aku makan kentang goreng. Sakit sih enggak, hanya ngilu aja gitu. Trs, saat ngunyah kadang suka nyangkut di behel sisa-sisa makanannya.

Untuk keseluruhannya, pemasangan behel ini sekitar 8 jt an. Kemudian biaya kontrol tiap 3 minggunya sekitar 280.000.

Jadi, awal mula saya memutuskan untuk pasang behel karena gigi atas dan bawah bisa dibilang nggak rata. Ada yang terlalu....

Jadi, awal mula saya memutuskan untuk pasang behel karena gigi atas dan bawah bisa dibilang nggak rata. Ada yang terlalu maju gitu. Kalau senyum kan jadi nggak bagus ya ehehee...

Kemudian cari-cari klinik gigi yang bisa untuk pasang behel, dan akhirnya menemukan salah satu klinik di Jakarta yang jaraknya nggak terlalu jauh dari rumah.

Ada beberapa tahapan dulu sebelum akhirnya dipasangkan behel. Yang pertama , konsultasikan pada Dokter Gigi Orthodenti. Kedua, lakukan scalling, Ketiga Rongten Gigi Panoramic dan/atau Cepalometric, Keempat Tambal Gigi/Cabut Gigi Jika Diperlukan. Hal itu hanya atas rekomendasi Dokter gigi yang akan memasangkan behel untuk gigi kita. Dan yang terakhir cetak gigi.

Saat mulai dipasangkan behel ke gigi saya, jujur rasanya cukup deg-degan, ya namanya juga baru pertama kali, dan saya tuh jarang banget berkunjung ke dokter gigi karena selama ini nggak ada masalah dengan gigi, seperti gigi bolong, cabut gigi, dll.

Proses pemasangan behelnya itu sekitar 45 menit. Disela-sela pemasangan, dokter menawarkan mau pake karet warna apa. Nah, berhubung baru pertama kali, jadi saya sih pilih yg clear aja alias nggak ada warnanya. Kalau ingin mengganti karet sih itu gampang lah, tinggal diganti nanti sesuai keinginan. Setelah selesai, rahang rasanya cukup pegel karena harus mangap terus....

Yang saya rasakan sehari setelah pemasangan behel tuh waktu pagi hari gigi rasanya kenceng banget kayak ketarik gitu. Lumayan ngilu lah pokonya. Tapi, saya masih bisa kok makan makanan kayak biasa. Waktu itu aku makan kentang goreng. Sakit sih enggak, hanya ngilu aja gitu. Trs, saat ngunyah kadang suka nyangkut di behel sisa-sisa makanannya.

Untuk keseluruhannya, pemasangan behel ini sekitar 8 jt an. Kemudian biaya kontrol tiap 3 minggunya sekitar 280.000.

Pasti suka nyangkut gitu ya pa kalau makan, ponakan saya gitu katanya nyangkut mulu kalo makan