Halo, Mama.
Mau sharing nih pengalaman pertamaku hamil beresiko yang menyebabkan aku harus melahirkan dengan jalan caesar. Dimulai sejak usia kehamilanku menginjak 6 bulan. Waktu kontrol, tekanan darahku ada di kisaran 130.
Melihat tekanan darahku cukup tinggi, dokter mulai menanyai riwayat tekanan darah tinggi baik pada diriku sendiri maupun keluarga. Sebelumnya aku dan keluargaku tidak ada yang punya riwayat tekanan darah tinggi. Bahkan sebaliknya, kami semua punya riwayat tekanan darah rendah.
Hal ini terus berlanjut. Setiap bulannya tekanan darahku terus meningkat hingga puncaknya, di kehamilan 36week, tekanan darahku mencapai 154.
Tanpa pikir panjang, dokter ambil keputusan caesar untukku dua minggu lagi. Awalnya aku menolak. Aku tidak ingin di caesar. Namun dokter mendiagnosisku mengalami hipertensi dalam kehamilan sehingga harus segera dioperasi sebelum mengalami kontraksi alami. Maka diputuskanlah untuk operasi di usia kehamilan 38w.
Namun, takdir berkata lain. Di usia kehamilan 37w, aku mengalami sakit kepala hebat yang tak tertahankan sehingga aku segera dilarikan ke rumah sakit. Sesampainya di sana, tekanan darahku kembali diukur dan berada di 190. Dokter tidak bisa menunda lagi caesar untukku.
Besok paginya, aku langsung ditindak operasi. Dan alhamdulillah semua berjalan lancar. Aku dan bayiku sehat.
Jangan lupa untuk mengikuti saran dokter ya, Mama. Apalagi untuk kehamilan yang beresiko. Jangan memaksakan diri untuk lahir normal.
Halo, Mama.
Mau sharing nih pengalaman pertamaku hamil beresiko yang menyebabkan aku harus melahirkan dengan jalan caesar. Dimulai sejak usia kehamilanku menginjak 6 bulan. Waktu kontrol, tekanan darahku ada di kisaran 130.
Melihat tekanan darahku cukup tinggi, dokter mulai menanyai riwayat tekanan darah tinggi baik pada diriku sendiri maupun keluarga. Sebelumnya aku dan keluargaku tidak ada yang punya riwayat tekanan darah tinggi. Bahkan sebaliknya, kami semua punya riwayat tekanan darah rendah.
Hal ini terus berlanjut. Setiap bulannya tekanan darahku terus meningkat hingga puncaknya, di kehamilan 36week, tekanan darahku mencapai 154.
Tanpa pikir panjang, dokter ambil keputusan caesar untukku dua minggu lagi. Awalnya aku menolak. Aku tidak ingin di caesar. Namun dokter mendiagnosisku mengalami hipertensi dalam kehamilan sehingga harus segera dioperasi sebelum mengalami kontraksi alami. Maka diputuskanlah untuk operasi di usia kehamilan 38w.
Namun, takdir berkata lain. Di usia kehamilan 37w, aku mengalami sakit kepala hebat yang tak tertahankan sehingga aku segera dilarikan ke rumah sakit. Sesampainya di sana, tekanan darahku kembali diukur dan berada di 190. Dokter tidak bisa menunda lagi caesar untukku.
Besok paginya, aku langsung ditindak operasi. Dan alhamdulillah semua berjalan lancar. Aku dan bayiku sehat.
Jangan lupa untuk mengikuti saran dokter ya, Mama. Apalagi untuk kehamilan yang beresiko. Jangan memaksakan diri untuk lahir normal.
Sama2 mama ?
Halo, Mama.
Mau sharing nih pengalaman pertamaku hamil beresiko yang menyebabkan aku harus melahirkan dengan jalan caesar. Dimulai sejak usia kehamilanku menginjak 6 bulan. Waktu kontrol, tekanan darahku ada di kisaran 130.
Melihat tekanan darahku cukup tinggi, dokter mulai menanyai riwayat tekanan darah tinggi baik pada diriku sendiri maupun keluarga. Sebelumnya aku dan keluargaku tidak ada yang punya riwayat tekanan darah tinggi. Bahkan sebaliknya, kami semua punya riwayat tekanan darah rendah.
Hal ini terus berlanjut. Setiap bulannya tekanan darahku terus meningkat hingga puncaknya, di kehamilan 36week, tekanan darahku mencapai 154.
Tanpa pikir panjang, dokter ambil keputusan caesar untukku dua minggu lagi. Awalnya aku menolak. Aku tidak ingin di caesar. Namun dokter mendiagnosisku mengalami hipertensi dalam kehamilan sehingga harus segera dioperasi sebelum mengalami kontraksi alami. Maka diputuskanlah untuk operasi di usia kehamilan 38w.
Namun, takdir berkata lain. Di usia kehamilan 37w, aku mengalami sakit kepala hebat yang tak tertahankan sehingga aku segera dilarikan ke rumah sakit. Sesampainya di sana, tekanan darahku kembali diukur dan berada di 190. Dokter tidak bisa menunda lagi caesar untukku.
Besok paginya, aku langsung ditindak operasi. Dan alhamdulillah semua berjalan lancar. Aku dan bayiku sehat.
Jangan lupa untuk mengikuti saran dokter ya, Mama. Apalagi untuk kehamilan yang beresiko. Jangan memaksakan diri untuk lahir normal.
Baik Ma. terima kasih infonya
Halo, Mama.
Mau sharing nih pengalaman pertamaku hamil beresiko yang menyebabkan aku harus melahirkan dengan jalan caesar. Dimulai sejak usia kehamilanku menginjak 6 bulan. Waktu kontrol, tekanan darahku ada di kisaran 130.
Melihat tekanan darahku cukup tinggi, dokter mulai menanyai riwayat tekanan darah tinggi baik pada diriku sendiri maupun keluarga. Sebelumnya aku dan keluargaku tidak ada yang punya riwayat tekanan darah tinggi. Bahkan sebaliknya, kami semua punya riwayat tekanan darah rendah.
Hal ini terus berlanjut. Setiap bulannya tekanan darahku terus meningkat hingga puncaknya, di kehamilan 36week, tekanan darahku mencapai 154.
Tanpa pikir panjang, dokter ambil keputusan caesar untukku dua minggu lagi. Awalnya aku menolak. Aku tidak ingin di caesar. Namun dokter mendiagnosisku mengalami hipertensi dalam kehamilan sehingga harus segera dioperasi sebelum mengalami kontraksi alami. Maka diputuskanlah untuk operasi di usia kehamilan 38w.
Namun, takdir berkata lain. Di usia kehamilan 37w, aku mengalami sakit kepala hebat yang tak tertahankan sehingga aku segera dilarikan ke rumah sakit. Sesampainya di sana, tekanan darahku kembali diukur dan berada di 190. Dokter tidak bisa menunda lagi caesar untukku.
Besok paginya, aku langsung ditindak operasi. Dan alhamdulillah semua berjalan lancar. Aku dan bayiku sehat.
Jangan lupa untuk mengikuti saran dokter ya, Mama. Apalagi untuk kehamilan yang beresiko. Jangan memaksakan diri untuk lahir normal.
alhamdulillah Ma
Makasih Ma, atas sharingnya