Balita di Aceh Utara Meninggal Akibat Tercebur di Kolam Ikan

Perhatikan hal-hal ini jika memiliki kolam di area rumah

4 Februari 2020

Balita Aceh Utara Meninggal Akibat Tercebur Kolam Ikan
Freepik

Seorang balita di Desa Lhok Meurbo, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara, meninggal dunia akibat jatuh di kolam ikan yang berada di halaman rumah orangtuanya pada Senin (3/2/2020) sekitar pukul 21.10 WIB. Korban bernama Zahwatul Aufa berusia 16 bulan.

Menurut keterangan yang diberikan Kapolsek Tanah Jambo Aye, AKP Zulfitri pada Selasa (4/2/2020), kejadian itu bermula saat kakak korban yang bernama Mikhaya (4) meminta uang jajan pada ibunya Herawati yang berada di ruang tamu rumahnya, sedangkan ayah korban tidak berada di rumah.

Setelah korban dan kakaknya kembali ke rumah, mereka berdua bermain di halaman rumah. Selang beberapa menit, ibunya keluar dan bertanya ke Mikhaya perihal keberadaan adiknya.

“Lalu ibunya menanyakan ke Mikhaya, di mana adiknya. Anak itu menjawab tidak tahu. Lalu si ibu langsung berlari ke arah kolam ikan yang berada di halaman rumah kemudian ia melihat tubuh anaknya sudah terapung di sana." kata Zulfitri kepada wartawan.

Panik melihat anaknya tenggelam, ibunya langsung mengangkat tubuh korban dan membawanya ke Puskemas Lhok Bringen, Kecamatam Tanah Jambo Aye, Aceh Utara.

Saat sampai di Puskesmas, petugas medis mengatakan bahwa korban telah meninggal dunia.

“Setelah kita periksa saksi, kita mintai keterangan tenaga medis, melihat bukti visum. Maka ini murni kecelakaan. Jenazah sudah kita serahkan ke keluarga untuk dimakamkan.” ujarnya.

AKP Zulfitri juga mengimbau agar orangtua lebih berhati-hati dalam menjaga anak yang masih berusia di bawah lima tahun ketika sedang bermain. Hal ini bertujuan supaya peristiwa serupa tidak terulang lagi.

Kasus balita yang tercebur kolam sudah tidak asing lagi, hampir seluruh kasus yang terjadi berawal saat orangtua sedang lengah. Seperti diingatkan kembali, pada 16 November 2018 lalu, cucu dari Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto juga alami kejadian serupa. Cucunya meninggal akibat kecelakaan saat bermain di kolam ikan. Saat itu, cucunya masih berusia 1 tahun 4 bulan, ia sedang bermain di kolam ikan dan terpeleset hingga tak tertolong. 

Ketika memiliki balita yang sedang aktif-aktifnya tentu perlu perhatian khusus sebagai orangtua agar kejadian ini tidak terulang terlebih kolam yang dibuat berada di area rumah.

Berikut ini Popmama.com merangkum beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika memiliki kolam di area rumah.

1. Awasi anak ketika bermain

1. Awasi anak ketika bermain
Freepik

Membuat kolam di area rumah memang bertujuan agar rumah memiliki nuansa yang lebih asri serta menambah estetika. Namun, keberadaan kolam ini bisa saja membahayakan anak jika orangtua tidak memperhatikannya ketika bermain.

Hal ini tentu sangat diperlukan terlebih seusia balita yang memiliki rasa ingin tahu tinggi serta tumbuh kembang yang aktif. Sebagai orangtua tentu perlu mengawasi si Kecil jika bermain sendiri, apalagi jika ia sedang berada di dekat kolam.

Bila tidak sengaja si Kecil lepas dari pengawasan, segera cari ia ke area sekitar kolam atau kamar mandi karena dikhawatirkan ia sedang bermain sendiri di area tersebut.

Editors' Pick

2. Pasang pembatas disekitar kolam

2. Pasang pembatas disekitar kolam
Freepik

Membuat pembatas antara kolam dan halaman dapat meminimalisir tingkat kecelakaan ketika anak sedang bermain. Pembatas ini dapat membuat anak tidak bisa mengakses kolam secara langsung.

Pembatas ini bisa berupa pagar atau pintu kaca dan memiliki pegangan tinggi agar anak tidak mudah membukanya.

3. Jauhkan kolam dari sesuatu yang menarik perhatian anak

3. Jauhkan kolam dari sesuatu menarik perhatian anak
Freepik

Anak cenderung tertarik bermain ke area kolam karena berisi air, selain itu kolam yang memiliki banyak ikan warna-warni juga akan membuatnya sangat tertarik. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi orangtua.

Rasa ingin tahu tinggi pada anak dapat mendorongnya untuk melihat lebih dekat ke arah kolam tersebut.

Selain itu, orangtua juga dapat memperhatikan mainan-mainan anak yang berada disekitar kolam seperti bola, sepeda dan lain-lain. Ini bertujuan agar anak tidak melihat mendekati mainannya sendiri ke area tersebut.

4. Antisipasi keadaan gawat darurat

4. Antisipasi keadaan gawat darurat
Freepik

Selain tiga hal tadi, yang bisa dilakukan oleh orangtua yang memiliki balita adalah menyiapkan peralatan berupa P3K serta kemampuan melakukan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) dalam keadaan darurat. CPR sendiri merupakan pertolongan pertama ketika seseorang mengalami henti jantung dan napas karena sebab tertentu.

Kedua hal ini perlu dilakukan orangtua agar dapat meminimaisir kondisi yang parah pasca kecelakaan. Selain itu, orangtua juga diimbau agar tidak meninggalkan balita sendirian di dekat kolam, baik kolam ikan, kolam renang, atau bak mandi.

Jika terpaksa harus melakukan hal lain yang membuat anak berada di luar pengawasan, sebaiknya bawa anak agar berada didekat orangtua.

Baca juga:

The Latest