Saat mengajak anak pakai piyama dan segera pergi tidur malam berjalan dengan baik, ini adalah sebuah kesenangan bagi Mama karena tidak ada drama.
Itu tandanya kedamaian sedang berpihak pada Mama. Senang kan?
Tetapi ketika semuanya tidak berjalan dengan baik, wajar kalau Mama merasa khawatir untuk melihat matahari yang mulai terbenam.
Baru membayangkan anak menjerit dan berlarian saja, rasanya kepala mendadak sudah pusing ya Ma!
Berlari mengejar anak kecil yang kalau dikejar maka dia malah jadi semakin liar, menutup pintu kamar terburu-buru sementara si Kecil malah menjerit. Ya ampun, drama ini mungkin terjadi hampir tiap malam!
Banyak balita kecil dengan tipe Energizer Bunny yang sering menolak waktu tidur.
Mereka benci meninggalkan sensasi berlari, memanjat, dan menyentuh.
Pada usia sekitar 18 bulan anak mulai memasuki fase yang sangat independen, di mana mengatakan kata "Tidak!" adalah hal favorit bagi mereka. Kemudian semakin ia lelah, semakin kaku, hiper aktif dan mudah tersinggung.
Faktanya, jajak pendapat Sleep in America 2004 melaporkan bahwa sepertiga balita dan setengah dari anak-anak prasekolah secara rutin membuat "drama" pada waktu menjelang tidur.
Banyak anak yang benar-benar melawan ketika diajak tidur, sampai sering bikin kesal mama saat anak susah diajak tidur.
Selain penolakan normal ini, berikut ini Popmama.com sebutkan alasan mengapa balita melawan waktu diajak tidur di malam hari.
