Setelah mendapat penjelasan mengapa orangtua harus berhenti merokok. Mama dan Papa harus tau ada begitu banyak dampak berbahaya ketika si Kecil menjadi perokok pasif.
Paparan asap rokok dari orang tua atau lingkungan sekitar dapat berdampak serius pada kesehatan anak balita. Sejak awal kehidupan, bayi dan balita sangat rentan terhadap efek negatif asap rokok karena sistem pernapasan dan kekebalan tubuh mereka masih berkembang.
Meskipun tidak dihisap, bahaya lebih besar justru asap yang terhirup tidak sengaja oleh si Kecil. Si Kecil sangat berisiko mengalami masalah kesehatan serius dan lambatnya perkembangan pada otaknya.
Asap rokok yang mereka hirup dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pernapasan, alergi, dan peningkatan risiko terhadap penyakit serius seperti asma, infeksi pernapasan, dan bahkan yang terparah adalah si Kecil mengalami sindrom kematian mendadak pada bayi (Sudden Infant Death Syndrome/SIDS). Sindrom ini biasanya terjadi pada bayi berusia di bawah 1 tahun.
Menurut World Health Organization (WHO), sekitar 65.000 anak meninggal tiap tahunnya karena penyakit yang terkait dengan paparan asap rokok sebagai perokok pasif, salah satunya penyakit SIDS ini.
Selain itu, paparan asap rokok juga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental balita, serta dapat memengaruhi kualitas tidur dan tingkat stres mereka. Paparan rokok ini juga bisa membuat IQ anak mengalami penurunan. Kedepannya, anak akan kesulitan belajar, berpikir, dan menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya.
Dampak lainnya adalah dapat mengganggu penyerapan nutrisi dalam tubuh anak, menghambat pertumbuhan tulang dan jaringan tubuh, yang pada akhirnya dapat menyebabkan anak mengalami stunting.
Oleh karena itu, sebagai orangtua sebaiknya meninggalkan kebiasan merokok agar si Kecil bisa terlindungi sepenuhnya dari paparan asap rokok yang berbahaya.
Jadi, itulah alasan dan dampak kenapa Mama dan Papa harus berhenti merokok jika punya anak balita menurut dr. Mesty Ariotedjo, dokter spesialis anak. Semoga, bermanfaat ya, Ma, Pa!
Baca juga: