Pexels/Karolina Grabowska
Sebelum memaksa anak berhenti ngempeng, Mama perlu memperhatikan kapan anak umumnya ingin ngempeng.
Anak dapat mengempeng untuk menenangkan diri. Namun, tak jarang pula anak ngempeng karena memang terbiasa ngempeng.
Jika Mama khawatir akan perkembangan anak jika terus ngempeng, ada beberapa tips yang dapat Mama ikuti di bawah ini
1. Jauhkan anak dari empeng
Jika empeng selalu berada di dekat si Kecil, maka ia akan mudah kembali ke kebiasaan ngempeng.
Mama dapat menaruh empeng di tempat yang sulit dijangkau, seperti di dalam lemari atau tempat yang tinggi.
2. Batasi waktu anak ngempeng
Agar Si Kecil terbiasa ngempeng, Mama dapat memberikan jadwal khusus untuk ngempeng, seperti hanya saat pagi atau malam hari.
3. Alihkan perhatian anak dari empeng
Saat Si Kecil ingin ngempeng, Mama juga dapat mengalihkan perhatiannya dengan mengajak anak melakukan kegiatan lain, seperti bernyanyi, bermain, bercanda, atau menonton televisi.
Mama juga dapat menggantikan empeng dengan benda lain untuk menenagkan anak, misal memberikan anak boneka lembut yang dapat dipeluk supaya terasa nyaman seperti saat ngempeng.
4. Beri pemahaman pada anak
Bila anak sudah cukup besar dan dapat memahami apa yang orang lain katakan, Mama dapat mulai memberi anak alasan mengapa ia harus berhenti ngempeng.
Mama tidak perlu menjelaskan alasan yang berbelit dan cukup menyampaikan kalau kebiasaan ngempeng hanya dilakukan oleh bayi dan bukan anak-anak seusianya.
5. Lakukan secara perlahan
Meski anak merengek dan menangis untuk mendapatkan empeng, Mama perlu menguatkan hati dan bersabar untuk menyapih anak dari empeng.
Itulah penjelasan anak sudah 1 tahun masih ngempeng, apa efeknya pada kesehatan dan perkembangan anak. Yuk dicoba di rumah, Ma!