Beberapa pendekatan yang lebih efektif dan ramah perkembangan anak adalah dengan:
1) Gunakan instruksi pendek dan konkret
“Pegang tangan Mama” lebih efektif daripada “Jangan lari”. Hindari instruksi yang abstrak, Instruksi positif seperti ini juga membantu anak belajar perilaku yang benar, bukan hanya apa yang tidak boleh dilakukan.
2) Sediakan kesempatan eksplorasi yang aman
Taman, ruang bermain, tantangan sederhana, aktivitas menuang (pouring) dan menyendok (scooping). Mama juga bisa melibatkan si Kecil untuk membantu mengupas bawang di dapur, membersihkan rumah, dan pekerjaan rumah lainnya.
3) Validasi emosi, bukan hanya mengoreksi perilaku
Anak belum bisa mengekspresikan emosi lewat kata-kata. Maka, saat emosi anak tidak stabil, bantu ia untuk melabeli emosinya agar ia mengenali apa yang ia rasakan.
4) Gunakan rutinitas harian
Makan, tidur, mandi, bermain di tempat familiar sangat membantu otak toddler. Tak heran traveling atau pindah tempat tidur sering bikin anak jadi cranky. Penting bagi orangtua untuk mengatur jam makan dan tidur yang pasti
5) Hindari perintah beruntun
Buah hati Mama dan Papa belum bisa memahami kegiatan yang beruntun, maka perintahkan mereka dengan perlahan. Satu langkah, jeda, langkah berikutnya.
6) Dampingi dengan contoh
Respons orangtua menjadi template anak. Makin sering orangtua berteriak, makin besar kemungkinan anak menirunya.