Kesalahan yang Dilakukan saat Memberikan Parasetamol pada Anak

Pahami ini sebelum memberikan obat ya, Ma!

10 April 2020

Kesalahan Dilakukan saat Memberikan Parasetamol Anak
Pexels.com/Kaboompics // Karolina

Rasanya hampir seluruh orangtua memiliki obat penurun panas atau parasetamol di dalam kotak obat di rumah, mengingat anak-anak seringkali terserang demam.

Namun, apakah Mama yakin cara pemakaiannya sudah tepat?

Apakah mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan karton atau botol saja sudah cukup?

Dalam bukunya yang berjudul “Orangtua Cermat, Anak Sehat” dr. Arifianto, SpA atau akrab disapa dokter Apin, mengatakan ada tiga kesalahan yang seringkali dilakukan orangtua saat memberikan parasetamol untuk anak.

Apa saja?

1. Memberikan dosis obat berdasarkan milliliter (mL)

1. Memberikan dosis obat berdasarkan milliliter (mL)
Pixabay/Original_Frank

Tahukah Mama bahwa dosis obat ditentukan berdasarkan milligram (mg) per kilogram berat badan anak?

Sayangnya, orangtua seringkali memberikan dosis obat ke anak sesuai dosis mL yang tercantum pada kemasan karton atau botol obat, bukan menyesuaikan dosis parasetamol yang tepat yakni 10-15 mg/kg berat badan anak.

Kita pakai contoh ya Ma, misalkan berat anak mama 20 kg, maka berapa mg yang harus diberikan? Selain usia, berat badan perlu diperhatikan ya, Ma.

Editors' Pick

2. Menentukan dosis obat berdasarkan usia anak

2. Menentukan dosis obat berdasarkan usia anak
Pixabay/Myriam-Fotos

Ini kesalahan yang seringkali terjadi. Aturan pakai yang tercantum pada kemasan karton atau botol obat parasetamol yang beredar di pasaran menjelaskan dosis obat berdasarkan usia, bukannya berat badan anak.

Sementara anak-anak pada rentang usia tertentu memiliki berat badan yang beragam.

Misalnya, anak usia satu tahun mungkin saja ada yang memiliki berat badan 10kg, 15kg atau mungkin hanya 8kg.

Sehingga menentukan takaran dosis obat tidak bisa hanya melalui kisaran usia saja, melainkan juga harus memerhatikan berat badan anak.

3. Memilih jenis parasetamol berdasarkan usia

3. Memilih jenis parasetamol berdasarkan usia
Pixabay/Kaboompics

Ada tiga jenis tingkatan parasetamol yang tersedia di pasaran, yakni parasetamol drops, sirup dan forte.

  • Parasetamol drops

Orangtua biasanya menggunakan jenis drops untuk anak mereka yang masih berusia di bawah satu tahun.

  • Parasetamol sirup

Sementara untuk anak usia satu hingga lima tahun cenderung lebih memilih parasetamol sirup.

  • Parasetamol forte

Adapun parasetamol forte ditujukan untuk anak usia di atas 6 tahun dan dewasa.

Namun bolehkah anak usia 6 bulan menggunakan paracetamol sirup?

Menurut dokter Apin, yang membedakan parasetamol jenis drops, sirup dan forte adalah tingkat kepekatan dan kandungan konsentrasinya.

Parasetamol drops lebih pekat, makanya dalam jumlah mL yang kecil sudah mengandung banyak mg yang cukup banyak.

Sementara kandungan konsentrasinya pun seragam, yakni 80 mg/0,8 mL atau mudahnya 100 mg/1 mL.

Sedangkan sirup biasanya lebih encer. Umumnya terdiri dari dua macam konsentrasi, yakni 120 mg/5 mL dan 160 mg/5 mL, tergantung merek dagangnya.

Beda halnya dengan paracetamol forte yang lebih pekat dibandingkan sirup, yakni 250 mg/5 mL.

Cara Menentukan Dosis Parasetamol yang Tepat untuk Anak

Cara Menentukan Dosis Parasetamol Tepat Anak
Pixabay/Guvo59

Untuk mengetahui berapa dosis parasetamol yang dibutuhkan oleh anak, sebaiknya Mama ketahui dulu berapa berat badan anak Mama.

Misalnya saja berat badannya 12 kg. Kemudian, konversikan ke dalam milliliter, nah bagian ini tergantung ketersediaan jenis parasetamol yang Mama miliki ya.

Jika menggunakan drops, maka Mama membutuhkan 1,2 mL hingga 1,8 mL parasetamol.

Sementara jika Mama menggunakan sirup, maka berikan 5 mL hingga 7,5 mL parasetamol.

Bagaimana jika menggunakan parasetamol forte? Boleh saja, 125 mg setara dengan 2,5 mL parasetamol forte bukan? Angka ini pun masih berada dalam kisaran dosis 120 – 180 mg.

Sudah paham kan sekarang, Ma? Jadi, dosis parasetamol anak ditentukan berdasarkan berat badan anak, bukan berapa usianya.

Jangan lupa pula untuk mengkonversikan mL yang tercantum pada kemasan karton obat menjadi mg agar anak mendapatkan dosis obat yang tepat.

Baca juga:

The Latest