Difteri adalah penyakit infeksi berbahaya yang bisa menyerang siapa saja, namun anakanak dan lansia merupakan kelompok yang paling rentan. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae yang dapat menular melalui percikan air liur ketika batuk atau bersin. Difteri sering kali dianggap sebagai penyakit "masa lalu," tetapi pada kenyataannya, kasusnya masih terus muncul di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Akhirakhir ini, terjadi peningkatan kasus difteri di beberapa wilayah yang memicu kekhawatiran akan potensi penyebaran yang lebih luas. Berdasarkan data terbaru, 1 dari 5 penderita difteri yang berusia balita atau lansia dapat meninggal dunia jika tidak segera ditangani. Peristiwa ini menegaskan pentingnya kewaspadaan orangtua untuk melindungi anakanak mereka, terutama yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap.
Difteri dapat dicegah dengan imunisasi. Imunisasi ini tidak hanya melindungi anak, tetapi juga anggota keluarga lain yang mungkin lebih rentan, seperti lansia. Imunisasi memang menjadi kunci utama dalam melawan penyebaran penyakit ini. Selain itu, menjaga kebersihan diri dan lingkungan juga penting untuk mencegah penyebaran difteri lebih lanjut.
Untuk lebih memahami bahaya difteri pada anak gejala, pencegahan, dan siapa yang berisiko terkena difteri, semoga dapat dipahami oleh Mama dan Papa dalam melindungi si Kecil, berikut adalah beberapa fakta penting yang telah dirangkum oleh Popmama.com: