Bisa jadi si Kecil lelah setelah menangis saat jatuh lalu ia tertidur lelap. Tapi jika ia tidur terlalu lama dan sulit dibangunkan dari tidurnya, berarti sesuatu yang buruk bisa terjadi, Ma. Apalagi jika ternyata ia jatuh pingsan dan tak sadarkan diri.
Namun jika tidak ada tanda-tanda di atas, Mama bisa mengobatinya dengan beberapa langkah sederhana. Jika ada memar tak terlalu besar dan tidak berefek pada buah hati, kompres bagian memar dengan handuk basah yang diisi batu es. Mama bisa melakukannya 3-4 kali dalam sehari dengan durasi 15-20 menit.
Jika si Kecil kerap mengeluhkan nyeri dan sakit, bisa memberikan paracetamol khusus anak dengan dosis yang sesuai. Tapi ada baiknya jika sebelum memberikan obat apapun, Mama berkonsultasi dulu dengan dokter ya.
Selanjutnya, mari cari tahu bagaimana caranya agar kepala buah hati tidak sering terbentur:
- Jangan meninggalkan anak sendiri
Terlebih jika anak masih dalam umur belajar merangkak atau berjalan.
Usahakan selalu ada orang dewasa di sekeliling mereka. Karena mereka belum bisa menyelamatkan diri sendiri.
Saat memiliki anak, sudah tentu rumah dan seisinya harus dilihat kembali keberadaannya. Apakah akan berbahaya bagi si Kecil atau tidak.
Jika ada furnitur yang keras dan runcing, ada baiknya melapisinya dengan bahan yang empuk agar tidak membentur anak.
Lalu, taruhlah segala benda berbahaya yang tak mungkin bisa dijangkau anak.
- Alas kaki anak yang sesuai
Anak memang akan cepat besar, termasuk ukuran kakinya. Jadi jangan heran jika banyak orangtua yang memilih membelikan sepatu atau sandal yang nomornya lebih besar dari ukuran seharusnya. Tujuannya biasanya agar awet.
Ternyata ini berbahaya lho untuk si Kecil karena jika mengenakan alas kaki yang terlalu besar bisa membuat jalan mereka terganggu sehingga kemungkinan jatuh akan lebih besar.
Nah, belum terlambat ya Ma untuk menjaga si Kecil dari jatuh dan benturan benda keras.