Sebagai negara tropis yang hanya memiliki dua musim, batuk pilek menjadi penyakit langganan masyarakat Indonesia.
Terutama saat masa peralihan dari musim kemarau menuju penghujan atau sebaliknya.
Cuaca yang tidak menentu dan udara lembab menyebabkan penurunan daya tahan tubuh.
Kita jadi mudah terserang penyakit, apalagi bayi dan batita yang sistem imunnya masih dalam tahap perkembangan.
Pada anak-anak, gejala batuk pilek dan alergi memiliki banyak kemiripan. Sama-sama diawali demam, kondisi tubuh melemah, hingga batuk-batuk atau bersin.
Padahal, batuk pilek biasa dan alergi membutuhkan penanganan yang berbeda. Alergi yang dibiarkan berlarut-larut akan merusak sistem imunitas.
Tubuh menjadi lebih rentan terhadap virus dan bakteri. Menurunnya kekebalan tubuh ini berpeluang juga meningkatkan resiko infeksi.
Dilansir dari whattoexpect.com, berikut Popmama.com telah merangkum perbedaan batuk pilek biasa dengan alergi
