Tak hanya mengakibatkan kematian seperti kasus di atas, ternyata secara medis, bermain lempar tangkap bayi ke udara memang sangat tidak dianjurkan.
Menurut Jeffrey Barth, PhD, dari Department of Neurological Surgery, University of Virginia School of Medicine, menggoyangkan anak ke atas dan ke bawah bisa menimbulkan guncangan keras dan cedera pada kepala.
Apalagi ketika si Anak agak besar, orang tua kerap 'melempar' anak ke atas lalu menangkapnya. Padahal, struktur otak anak sangat berbeda dengan otak orang dewasa.
Gerakan sentrifugal dapat menyebabkan cedera pada otak anak khususnya kerusakan pada bagian pembuluh darah di bagian atas otak. Saat cedera sangat parah, anak bisa saja mengalami perdarahan di otak.
Ketika diguncang-guncangkan apalagi dilempar ke udara, otak anak yang ukurannya relatif lebih kecil akan mengalami pergerakan dan ketika goncangan terlalu keras, otak bisa membentur tengkorak dan akhirnya timbulah trauma yang disebut dengan shaken baby syndrome.
Gejala shaken baby syndrome dapat bervariasi tergantung usia anak saat guncangan terjadi, seberapa sering dan berapa lama mereka mengalaminya, juga seberapa kuat guncangan yang mereka terima.
Cedera ringan dapat menyebabkan gejala yang halus. Misalnya:
- Anak menjadi rewel, kesal, atau lamban
- Muntah-muntah
- Tidak lapar
Seorang anak dengan cedera yang lebih parah mungkin memiliki gejala seperti:
- Kejang-kejang
- Detak jantung lambat
- Sulit mendengar
- Pendarahan di dalam satu atau kedua mata
Gejala-gejala tersebut dapat terjadi dengan cepat, terutama pada anak yang cedera parah. Namun pada banyak kasus, diperlukan beberapa hari sampai gejala terlihat karena terjadi pembengkakan pada otak.
Kadang setelah menerima guncangan, bayi yang menangis akan diam dan tertidur. Sehingga pengasuh atau orangtua tidak menyadari bahaya yang terjadi pada bayi mereka.
Pada saat bayi akhirnya dibawa ke dokter, seringkali bayi sudah dalam keadaan koma.
Nah, itulah ketiga fakta penting mengenai kasus meninggalnya seorang bocah 2 tahun akibat bermain lempar tangkap di udara.
Semoga dengan adanya kejadian ini, orangtua di luar sana jadi lebih sadar akan bahayanya permaianan ini bagi anak-anak.