Bakso merupakan salah satu jenis makanan yang disukai oleh banyak orang, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Makanan yang disajikan hangat ini dapat dinikmati kapan saja.
Selain itu, variannya yang banyak, seperti bakso telur, bakso urat, bakso cincang, atau bakso isi membuat orang ketagihan mengonsumsinya.
Daging yang mengandung zat besi dan protein merupakan bahan utama pembuat bakso. Rasanya yang enak mungkin menjadi alasan mengapa si Kecil menyukainya.
Namun apakah balita boleh makan bakso?
Berita baiknya, balita boleh makan bakso tetapi tentu tidak berlebihan. Mama juga harus memperhatikan faktor kebersihan dan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat bakso.
Bakso dapat diberikan sejak si Kecil berusia 9 bulan. Namun pastikan Mama memotongnya menjadi potongan kecil agar ia tidak tersedak. Terutama jika si Kecil belum dapat mengunyah dengan baik.
Saat menyajikan bakso untuk bayi, hindari menggunakan daging yang diawetkan (daging deli) karena memiliki kandungan lemak, natrium, dan nitrat yang tinggi.
Selain itu, jika tidak dimasak dengan baik, daging ini meningkatkan risiko infeksi listeria (listeriosis). Karena itu, hindari memberi makan daging olahan untuk balita.
Berdasarkan Angka Kebutuhan Gizi dari Kementerian Kesehatan RI, anak usia 1-3 tahun membutuhkan 1.600 kalori, 26 gram protein dan 44 gram lemak. Kebutuhan ini bisa terpenuhi dengan memberikan setidaknya 56 gram daging kepada Si Kecil dalam satu hari. Mama dapat memberikan bakso, ayam goreng, sup daging atau olahan daging lainnya untuk anak.
Setiap porsi bakso (ukuran sedang) mengandung:
- Energi 237 kj
- Lemak jenuh 1,394g
- Lemak trans 0,205g
- Lemak tak Jenuh Ganda 0,163g
- Lemak tak Jenuh Tunggal 1,57g
- Kolesterol 21mg
- Protein 3,47g
- Karbohidrat 2,12g
- Serat 0,1g
- Gula 0,42g
- Sodium 134mg
- Kalium 60mg
Berikut beberapa manfaat bakso untuk balita yang telah Popmama.com rangkum. Simak yuk, Ma!
