Nangka merupakan buah disukai oleh banyak orang dan mudah diperoleh sepanjang tahun. Selain dinikmati secara langsung, nangka dapat dijadikan kudapan dan masakan. Seperti gudeg, campuran pada es buah atau kue-kue tradisional.
Bagi bayi dan balita, pemenuhan nutrisi harian sangat penting. Kekurangan nutrisi dapat mengganggu tumbuh kembangnya serta risiko gangguan kesehatan lainnya.
Selain dari sayur dan daging, asupan nutrisi balita dapat dipenuhi dari beragam buah-buahan. Rasa nangka yang manis membuatnya disukai oleh anak dan orang dewasa. Tapi bolehkah balita makan nangka?
Berikut rangkuman informasi Popmama.com mengenai bolehkah balita makan nangka:
Balita boleh mengonsumsi nangka sejak usia 1 atau 1,5 tahun. Namun perhatikan reaksi alergi, terutama lateks atau getah. Nangka juga tidak dianjurkan untuk balita yang menderita kelainan terkait darah karena dapat meningkatkan koagulasi.
Balita dengan sensitivitas terhadap makanan atau memiliki keluarga dengan riwayat alergi mungkin bisa juga mengalami alergi setelah mengonsumsi nangka.
Meski nangka aman dikonsumsi oleh balita, jangan dikonsumsi secara berlebihan karena nangka juga mengandung gas. Terlalu banyak mengonsumsi nangka dapat menyebabkan perut kembung dan kadar gula darah melonjak. Oleh karena itu, konsumsi buah nangka sebaiknya tidak melebihi 2 – 3 porsi per hari.
Setiap 100 gram buah nangka segar mengandung:
- Energi: 106 kalori
- Karbohidrat: 27,6 gram
- Lemak: 0,3 gram
- Serat: 3,7 gram
- Protein: 1,2 gram
- Vitamin C: 7 mg
- Riboflavin (vitamin B2): 0,10 mmg
- Kalium: 407 mg
- Tembaga: 246,58 mg
Konsumsi nangka akan memberikan beberapa manfaat sebagai berikut:
