Di usia ini, si Kecil sudah bisa memainkan permainan yang terarah. Ia sudah memiliki kemampuan motorik halus untuk menyelesaikan puzzle atau membangun balok. Selain itu, balita juga suka mainan pura-pura atau menirukan orang-orang di sekitarnya.
Balita di usia dua tahun umumnya mulai bisa membedakan warna dan bentuk. Jadi, sebaiknya pilihlah mainan dengan warna-warna yang cerah, kemudian bola berwarna-warni, pensil warna, dan balok susun warna-warni.
Sedangkan, di usia tiga tahun, balita umumnya mulai bisa menyelesaikan puzzle sederhana dan naik sepeda roda tiga. Sehingga inilah beberapa contoh mainan lain yang cocok untuk balita usia 2-3 tahun:
- Alat peraga untuk 'permainan peran', seperti telepon mainan, alat dapur mainan, atau stroller boneka.
- Boneka atau puppet dolls
- Mainan konstruksi
- Mainan sepeda roda tiga atau kendaraan.
Itulah beberap pilihan dan tips mainan yang dapat Mama berikan untuk balita agar melatih tumbuh kembangnya.
Penting memilih mainan untuk si Kecil sesuai dengan usia. Sebab tak hanya mengisi waktu permainan, mainan yang diberikan bisa dimanfaatkan sebagai sarana untuk mengasah kreativitas, ketrampilan, dan sebagai media belajar.
Selain memerhatikan jenis mainan anak yang tepat berdasarkan usia, memilih mainan juga harus memerhatikan bahan, warna, ataupun bentuk mainan yang mungkin beresiko melukai atau mencederai anak.
Jadi Ma, jangan salah pilih memberikan mainan ya, jadikan mainan sebagai sarana belajar yang menyenangkan dan edukatif. Jika Mama bingung bagaimana memilih mainan anak sesuai dengan usianya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog anak, agar Mama mendapatkan rekomendasi yang tepat.