Tantrum pada anak merupakan salah satu fase perkembangan yang wajar, namun bisa sangat menguras emosi dan energi bagi para Mama.
Ledakan emosi yang ditunjukkan si Kecil melalui menangis keras, berteriak, atau bahkan melempar barang seringkali membuat Mama merasa kewalahan dan bingung cara mengatasinya.
Namun, Mama harus memahami bahwa tantrum adalah cara si Kecil mengekspresikan frustasinya.
Karena anak belum mampu mengomunikasikan kebutuhan atau keinginannya dengan baik, tantrum menjadi langkah pertamanya dalam menghadapi situasi ini.
Mencegah tantrum jauh lebih efektif daripada menanganinya setelah terjadi. Dengan memahami pemicu tantrum dan menerapkan strategi pencegahan yang tepat, Mama dapat membantu si Kecil mengembangkan kemampuan regulasi emosi yang lebih baik.
Anak-anak yang telah belajar mengelola emosi sejak dini telah terbukti memiliki kesehatan mental yang lebih stabil di masa depan.
Berikut ini, Popmama.com telah merangkum 9 cara mencegah tantrum anak, agar hubungan Mama dan si Kecil menjadi lebih harmonis.
