Sleep regression bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang memengaruhi kenyamanan tidur anak. Berikut adalah beberapa penyebab utama sleep regression yang perlu diketahui oleh orangtua:
Gangguan atau Perubahan Rutinitas Sehari-hari
Anak sangat bergantung pada rutinitas untuk merasa aman dan nyaman. Perubahan seperti pindah rumah, bepergian, atau mulai masuk daycare dapat mengganggu pola tidur yang sudah terbentuk. Hal ini bisa membuat anak sulit tidur atau sering terbangun di malam hari.
Adanya Penyakit Seperti Sakit Gigi, Pilek, atau Infeksi Telinga
Ketika anak merasa tidak nyaman akibat sakit gigi, pilek, atau infeksi telinga, tidur mereka akan terganggu. Nyeri dan hidung tersumbat bisa membuat mereka sulit bernapas dengan nyaman, sehingga lebih sering terbangun di malam hari.
Percepatan Pertumbuhan yang Membuat Anak Lebih Rewel
Fase growth spurt atau percepatan pertumbuhan bisa menyebabkan anak lebih rewel dan sering terbangun di malam hari. Pada fase ini, kebutuhan nutrisi anak meningkat, sehingga mereka mungkin lebih sering lapar di malam hari dan sulit tidur kembali.
Lingkungan dan Suasana Tempat Tidur yang Baru
Perubahan seperti pindah ke kamar sendiri, mengganti tempat tidur, atau bahkan perubahan suhu dan pencahayaan di kamar dapat membuat anak merasa tidak nyaman. Adaptasi terhadap lingkungan tidur yang baru ini bisa menjadi pemicu sleep regression.
Mencapai Perkembangan Baru yang Membuat Anak Menjadi Lebih Aktif
Saat anak mencapai tonggak perkembangan penting, seperti belajar merangkak, berdiri, atau berjalan, mereka cenderung lebih aktif dan bersemangat untuk terus berlatih. Hal ini bisa membuat mereka sulit tidur karena terlalu bersemangat atau terbangun di malam hari untuk mencoba keterampilan barunya.