Anak yang baru bisa berjalan, lari, lompat, hingga bicara sepatah dua kata memang sedang lucu-lucunya ya Ma. Tapi, di masa ini juga beberapa orangtua merasakan anak menjadi sering rewel dan marah dengan alasan atau bahkan tanpa Mama tahu alasannya.
Keadaan itu disebut dengan terrible two.
Menurut Adisti F. Soegoto, M.Psi, Psikolog, terrible two adalah usia dua tahun yang menyulitkan, di mana anak berperilaku yang tidak menyenangkan, destruktif hingga tantrum.
Anak usia 2 tahun masih bersifat egosentris atau self centered. Semua berpusat pada diri sendiri sehingga anak sering melakukan hal yang tidak menyenangkan seperti sulit berkenalan, tidak ramah, dan tidak mau berbagi mainan.
Beberapa orangtua melihat hal tersebut sebagai anak yang tidak memiliki tata krama dan sopan santun. Emosi anak juga meningkat dengan merobek, membanting, melempar barang di sekitarnya dan berujung tantrum agar keinginan anak bisa dipenuhi.
Secara umum, tantrum merupakan perilaku yang wajar terjadi pada batita. Meski demikian, beberapa anak memunculkan perilaku tantrum yang lebih intens.
Terdapat 14% anak usia 1 tahun, 20% anak usia 2-3 tahun, dan 11% anak usia 4 tahun yang memunculkan tantrum lebih sering: bisa dua kali atau lebih setiap harinya.
Anak-anak ini juga cenderung tetap memunculkan perilaku tantrum di usia pra-sekolah dan usia sekolah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Adisti F. Soegoto, M.Psi, Popmama.com telah merangkum 5 cara menghadapi anak tantrum dalam fase terrible two.
