Mengingat Raina sudah terlebih dahulu mengalami gagal ginjal sebelum pemberitaan mengenai larangan obat beredar, dokter sempat tidak tahu kalau penyebab utama gagal ginjal Raina adalah karena obat sirop.
Diceritakan, Raina mengalami mimisan di hari ke-6 usai mengonsumsi obat sirop. Hal itu membuat sang Mama segera membawanya ke rumah sakit. Namun, sesampainya di sana, pihak rumah sakit justru tidak melakukan penanganan yang cepat dan tepat.
3 hari di ruang perawatan, Raina tidak mengeluarkan urine sama sekali. Setelah pindah ke ruang picu selama 5 hari, masih belum ada progres yang baik dari Raina. Bahkan, dokter juga sudah sampai memberikan obat untuk merangsang urine, namun tak berhasil.
8 hari di rumah sakit, kondisi Raina semakin memburuk dengan mata yang tidak bisa terbuka akibat tubuh yang membengkak. Dari ujung kaki sampai kepala, Raina mengalami pembengkakan karena tidak bisa buang air kecil.
"Baru di hari ke-8 itu mau dirujuk. Kenapa baru dirujuk? Ternyata selama 8 hari itu, kita nggak dikasih tau kalau anak ini sudah gagal ginjal dan harus cuci darah. Di rumah sakit ini memang tidak punya dokter spesialis yang bisa menangani Raina. Sangat disayangkan sekali sudah 8 hari berlalu, baru dikasih tau. Harusnya di hari ke-3 atau 4 beri tahu kalau mang perlu dirujuk," ungkap Sri.
Menurut Sri, anjuran rujuk dari rumah sakit yang tidak disebutkannya tersebut juga terlampau aneh. Pasalnya, Sri disuruh berbohong dengan kondisi sang Anak kepada RSCM.
"Cara rujuknya rada aneh. Saya disuruh bohong, kalau nggak bohong nanti nggak terima di RSCM-nya. Dokternya bilang kita tidak memfasilitasi ambulans, jadi ke RSCM sendiri. Akhirnya, surat dan berkas ditulis, di resume Raina ditulis sembuh," lanjutnya.
"Tapi akhirnya saya nggak ke RSCM, tapi ke Rumah Sakit Harapan Kita di daerah Slipi. Pas di sana, saya maunya berbohong sesuai dengan yang disarankan dokter rumah sakit sebelumnya. Tapi, pas saya ke IGD, saya disarankan justru jangan ada yang ditutup-tutupin. Kalau ditutupin, malah pihak rumah sakit nggak akan bisa nanganin Raina," tambahnya.