Ketahui Apa Itu Growth Spurt pada Anak 3-5 tahun

Growth spurt adalah peningkatan pertumbuhan yang dialami oleh balita

20 Oktober 2021

Ketahui Apa Itu Growth Spurt Anak 3-5 tahun
Freepik/creativeart

Anak-anak pada umumnya memiliki waktu pertumbuhan yang berkembang secara pesat. Berbeda dengan itu, pada anak yang sudah mulai meninggalkan masa balitanya, umumnya memiliki pertumbuhan yang lebih lambat, tetapi pertumbuhannya tetap berada pada kategori stabil.

Hal ini akan terus berkembang hingga usia anak sudah mencapai masa pubertas. Mengalami pertumbuhan yang terbilang cepat ini tidak perlu membuat Mama menjadi khawatir karena hal ini termasuk dalam hal yang wajar.

Tidak jarang, baju yang dikenakan balita secara tidak sadar sangat cepat mengecil, sehingga ia hanya bisa menggunakan baju tersebut dalam kurun waktu yang sebentar dan hanya beberapa kali saja.

Hal ini terjadi karena dalam masa pertumbuhannya, balita mengalami percepatan dalam pertumbuhan yang disebut dengan growth spurt. 

Dokter Danton Kono, M.D., merupakan seorang dokter anak dari Dignity Health Mercy Medical Group di California, ia menyebutkan bahwa pertumbuhan anak baik laki-laki maupun perempuan memiliki pertumbuhan yang sedikit demi sedikit. 

Berikut ini Popmama.com sudah merangkum informasi mengenai apa itu growth spurt pada anak usia 3-5 tahun.

1. Apa itu Growth Spurt?

1. Apa itu Growth Spurt
Freepik/gpointstudio

Menurut National Institutes of Health (NIH), growth spurt merupakan sebuah peningkatan cepat yang biasanya dialami pada masa pertumbuhan dan juga berat anak serta terjadi pada tulang dan sebagian besar dari elemen kerangka.

Hal ini terjadi karena pertumbuhan yang intens tetapi juga didorong oleh hormon yang dipicu pada permulaan pubertas.

Anak-anak yang usia berada pada waktu sekolah dasar juga memiliki peningkatan dalam pertumbuhannya yang bertambah sekitar 6 pon dan 2 inci setiap tahunnya. Percepatan pertumbuhan yang terjadi di tengah pubertas dapat mengalami pertumbuhan sebesar dua kali lipat.

Editors' Pick

2. Bagaimana gejala growth spurt pada anak?

2. Bagaimana gejala growth spurt anak
Pexels/Ron Lach

Anak yang mengalami growth spurt biasanya memiliki beberapa gejala pada pertumbuhannya. Salah satunya anak makan lebih banyak dan juga lebih banyak menghabiskan waktu untuk tidur.

Hal ini merupakan tanda-tanda bahwa anak mengalami growth spurt. Anak tentunya memerlukan nutrisi dan istirahat yang cukup agar dapat memenuhi tumbuh kembang sang anak.

Namun, apabila si Kecil mengalami growth spurt maka sebaiknya pola makan anak juga tidak boleh terganggu. Hal ini untuk menjaga terjadinya lonjakan pertumbuhan yang terjadi pada anak.

Selain itu, Mama juga harus menjaga kebiasaan sehat pada anak saat masih berada dalam masa pertumbuhan.

Anak-anak yang obesitas biasanya memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih lambat pada selama masa pubertas. Hal ini terjadi karena peningkatan berat dan tinggi badan pada anak sudah meningkat ketika anak berada di usia yang lebih muda.

Sementara itu, untuk waktu tidur sendiri anak-anak memiliki waktu selama 10 sampai 12 jam per malam untuk tidur. Hal ini karena tubuh akan melepaskan kadar hormon yang mengontrol pada masa pertumbuhan anak ketika sedang tidur.

Anak-anak yang memiliki waktu tidur yang baik tentunya akan memiliki pertumbuhan yang baik pula. Tidak hanya itu, gejala lainnya adalah anak yang lebih rewel.

Anak yang lebih rewel tanpa sebab biasanya juga merupakan tanda bahwa ia sedang berada pada fase growth spurt.

3. Grafik pertumbuhan yang terjadi pada anak

3. Grafik pertumbuhan terjadi anak
Freepik/creativeart

Dokter anak biasanya melakukan pengecekan dalam pertumbuhan jangka panjang yang terjadi pada anak selama melakukan pemeriksaan rutin. Hal ini berguna untuk mengetahui kurva pertumbuhan yang sama dengan anak seusianya.

Untuk mengetahui tingkat pertumbuhannya, maka Mama dapat melihat pada grafik pertumbuhan Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Untuk anak perempuan dan laki-laki grafik pertumbuhannya mulai dari 2-20 tahun.

Berdasarkan American Academy of Pediatrics, anak perempuan biasanya akan mengalami lonjakan pertumbuhan pada saat anak mulai mendapatkan menstruasi pertamanya.

Sementara untuk laki-laki akan mengalami lonjakan pertumbuhan pada saat memasuki masa pubertas atau sekitar umur 12 tahun. Terkadang beberapa anak laki-laki juga masih memiliki pertumbuhan hingga usianya menginjak 18 tahun.

4. Lambatnya percepatan dari growth spurt

4. Lambat percepatan dari growth spurt
Freepik/gpointstudio

Dalam menghitung prediksi yang akurat mengenai tinggi badan anak saat ia sudah memasuki usia remaja dan dewasa adalah dengan menunggu hingga mereka memulai masa pubertasnya.

Pada hal ini, Mama dapat membandingkan tinggi serta usia mereka seperti yang terdapat pada kurva grafik pertumbuhan. Apabila pertumbuhan anak berada pada persentil ke-50 hal tersebut masih wajar selama pertumbuhan mereka masih mengikuti garis dengan tingkat yang stabil.

Namun, apabila anak mengalami pertumbuhan dari kurva yang tidak seimbang, artinya si Kecil mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan yang konstitusional atau secara medis disebut seperti hormon pertumbuhan yang kekurangan.

Ketika hal ini terjadi, maka Mama dapat meminta dokter anak untuk melakukan ronsen untuk mengetahui apakah si Kecil mengalami pertumbuhan jalur untuk mencapai tinggi dari orang dewasa.

Sangat penting untuk mengetahui pertumbuhan anak terutama pada masa ia sudah mulai pubertas nantinya. Hal ini untuk mengetahui apakah pertumbuhannya sudah tepat atau tidak.

Nah, itulah penjelasan mengenai growth spurt pada balita. Maka Mama tidak perlu khawatir apabila si Kecil mengalami growth spurt ya, Ma!

Baca juga:

The Latest