Dengan menemukan cara untuk menyalurkan hiperaktivitas ke dalam aktivitas produktif, Mama dapat mengajari anak untuk menggunakan energinya sebagai "bahan bakar" kreativitas.
Berikut adalah lima cara untuk memenuhi kebutuhan anak yang membutuhkan lebih banyak gerakan fisik sambil mendapatkan lebih banyak kendali:
Olahraga
Aktivitas fisik sangat penting bagi seorang anak, jadi hampir semua olahraga mulai dari bersepeda hingga berenang akan bermanfaat bagi balita.
Selain itu, anak juga bisa belajar seni bela diri, seperti Karate, Kung Fu atau Tae Kwon Do bisa sangat bermanfaat karena keseimbangan sempurna antara konsentrasi mental dengan tenaga fisik yang dibutuhkan.
Kelas tari, akting, atau musik
Bergantung pada minat anak, mempelajari alat musik, mengikuti kelas drama, atau belajar koordinasi melalui menari, semuanya bisa menjadi kegiatan yang sangat baik.
Memainkan alat musik membutuhkan kedua sisi otak untuk bekerja pada saat yang sama, yang membantu melatih otak untuk melakukan banyak tugas, sementara menari memungkinkan anak-anak mengeluarkan energi sambil tetap mengendalikan gerakan.
Akting, meski tidak terlalu fisik dibandingkan menari atau olahraga, membantu si Kecil untuk melatih keterampilan menghafal dan berhubungan dengan sisi kreatif. Bermain karakter dan adegan yang berbeda membantunya menyalurkan energi dan emosi menjadi sesuatu yang produktif.
Seni dan kerajinan
Proyek seni dan kerajinan sangat bagus untuk mengajar anak-anak bertindak berdasarkan ide dan mengubah konsep kreatif menjadi sesuatu yang konkret.
Apakah anak menikmati melukis, membuat patung lilin, menjahit, mengambil ide dan melihatnya sampai selesai bisa sangat memotivasi anak, terutama di usia kecil.
Berkemah dan kegiatan di luar ruangan
Udara segar, alam, dan aktivitas fisik dapat membantu anak autis hiperaktif menggunakan energinya untuk sesuatu yang positif. Membawa anak berkemah adalah kesempatan bagus untuk mengajarinya tentang alam dan membantunya mengembangkan beberapa keterampilan praktis.
Membantu di sekitar rumah
Jika anak memiliki lonjakan energi, jangan membiarkannya duduk di depan TV atau bermain video game. Alih-alih, tanyakan apakah anak ingin membantu Mama menyiapkan makan malam atau melakukan beberapa tugas sederhana seperti membersihkan debu.
Anak-anak sering menikmati waktu berkualitas seperti ini bersama orangtua, dan itu juga memberikannya rasa tanggung jawab dan membantunya bangga dengan pekerjaannya.