Kata "tunagrahita" memang terdengar asing bagi sebagian orang. Padahal, bukan tidak mungkin kita menjumpai anak-anak peyandang tunagrahita di lingkungan sekitar.
Tunagrahita merupakan sebutan lain bagi orang yang memiliki disabilitas intelektual. Umumnya, kondisi pada anak penyandang tunagrahita ini memiliki kemampuan intelektual dan kognitif yang lambat atau di bawah normal. Bahkan, untuk melakukan kegiatan sehari-hari pun ia kerap kali mengalami kesulitan, meskipun hal tersebut adalah yang paling mudah.
Sebenarnya, anak penyandang tunagrahita dapat mempelajari hal-hal baru, hanya saja mereka cenderung lebih lambat dalam menyerap informasi yang diterima.
Dilansir dari Webmd, disabilitas intelektual memiliki keterbatasan dalam dua bidang, antara lain:
- Fungsi intelektual yang mengacu pada kemampuan untuk belajar, bernalar, membuat keputusan, dan memecahkan masalah.
- Perilaku adaptif, yaitu keterampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya berkomunikasi secara efektif, berinteraksi dengan orang lain, dan menjaga diri sendiri.
Umumnya, penyandang disabilitas intelektual diukur dari test IQ (intellegence quitient).
Apabila hasil test IQ di bawah 70-75, anak tersebut dianggap memiliki disabilitas intelektual. Sebab, hasil normal IQ rata-rata adalah dengan skor antara 85-115.
Kali ini, Popmama.com telah merangkum ciri-ciri anak tunagrahita yang perlu diketahui. Disimak sampai akhir ya, Ma!
