7 Ciri-Ciri Masa Balita, Masa Emas pada Anak

Ciri-ciri ini merupakan ciri yang paling mudah dikenali dan diketahui oleh Mama. Anak-anak yang sudah menginjak usia satu tahun sudah bisa dianggap sebagai balita.

Pada fase ini si Kecil nantinya akan memiliki beberapa karakter dan kemampuan baru seperti:

• dapat berdiri tetapi belum terlalu lama,
• mengatakan keinginannya dengan menangis,
• mampu mengucapkan bahasa bayi yang tidak jelas atau disebut dengan babbling,
• dan mampu makan sendiri meski berantakan.

Ciri-ciri berikutnya adalah si Kecil mulai gemar berpindah-pindah tempat saat mereka sedang bermain.

Hal tersebut mulai menandakan bahwa si Kecil sudah mulai dapat mengeksplorasi  dan penasaran dengan lokasi baru yang mereka temui.

Meski masih berada di dalam ruangan yang sama.

Pada fase ini, si Kecil akan berkomunikasi dengan Mama menggunakan tangannya seperti bertepuk tangan, atau menunjuk sesuatu menggunakan tangannya.

Misalnya si Kecil akan menunjuk mainan di atas lemari, menunjuk makanan yang ingin mereka coba, atau menunjuk orang lain yang membuatnya penasaran.

Si kecil juga akan melatih kemampuan motorik kasarnya seperti memanjat dan melempar benda.

Ciri-ciri balita yang berikutnya adalah si Kecil sudah dapat menolak atau memberikan pendapatnya sendiri seperti memutuskan baju yang ingin ia pakai, dan makanan apa yang mau ia makan.

Tak sedikit juga balita yang sudah dapat berkomunikasi dan menyampaikan pendapatnya pada orangtua mereka dengan jelas, meskipun cara berbicaranya belum lancar.

Selanjutnya adalah kecenderungan menganggap semua benda yang mereka temukan dan pegang sebagai mainannya.

Hal tersebut sangat wajar karena merupakan bagian dari perkembangan kognitif dan sensor motorik yang mereka miliki. Sehingga, mereka akan memainkan semua benda yang mereka temui.

Tetapi, bukan berarti Mama tidak dapat memberikan edukasi mereka. Seperti pada ciri-ciri yang sebelumnya disebutkan, bahwa si Kecil sudah mulai dapat diajak berkomunikasi. Sehingga, Mama dapat memberi pemahaman fungsi terhadap benda-benda yang si Kecil pegang dan ingin mereka mainkan.

Balita juga sudah dapat berinteraksi dengan anak-anak seusianya. Interaksi ini biasanya dilakukan saat si Kecil bertemu dengan anak-anak lain di suatu acara keluarga, atau pada taman bermain.

Interaksi yang dilakukan juga beragam, bahkan ada juga yang sampai bertengkar.

Maka dari itu, penting bagi Mama selalu mengawasi saat si Kecil sedang bermain bersama anak-anak seusianya.

Tantrum pada balita adalah respons emosional yang intens dan kadang-kadang eksplosif terhadap situasi atau stimulus tertentu.

Tantrum ditandai ketika si Kecil memiliki emosi yang tidak terkendali. Saat tantrum, si Kecil bisa menangis sambil berteriak dalam kurun waktu yang lama. Meski begitu, tidak semua balita mengalami fase tantrum.

Itulah beberapa ciri-ciri masa balita. Semoga informasi tersebut dapat membantu Mama dalam mengenali karakter si Kecil saat sudah mulai menginjak usia balita. Sehingga, Mama dapat lebih memahami sifat dan karakteristik yang mereka miliki, ya!

• 5 Tips Menghadapi Anak yang Perfeksionis
• 3 Tahapan Mendidik Anak Menurut Ali bin Abi Thalib
• Untuk Orangtua, Ini Dia 5 Tips Mendidik Anak Introvert Sejak Dini