Mengutip dari Thebump.com, Rachel Robertson, seorang vice president of education and development for employer-sponsored childcare provider dari Bright Horizons mengungkapkan pendapatnya mengenai kelebihan Daycare. Menurutnya para staff dan guru di Daycare lebih berkualitas dalam menghadapi anak-anak.
Mereka bukan hanya membekali anak-anak dengan pendidikan yang berkualitas namun juga mendidik mereka dengan cinta, perhatian, dan profesionalitas tinggi. Belum lagi melihat berbagai fasilitas yang tersedia di sana.
Namun menitipkan anak di daycare juga memiliki sisi negatif yang perlu Mama perhatikan. Menurut Dr. Mesty Ariotedjo, salah satu dampak buruk yang terjadi adalah meningkatnya resiko terjadinya infeksi telinga, infeksi saluran pernapasan, dan infeksi saluran pencernaan. Hal-hal buruk ini dapat terjadi jika dalam satu ruangan terdapat lebih dari 6 anak.
Untuk mencegahnya, Mama perlu memilih daycare yang baik. Lalu bagaimana caranya?
Pertama-tama, Mama perlu memperhatikan rasio anak dengan staf Daycare yang bertugas. Rasio yang seimbang dapat menghindarkan anak dari risiko bahaya di atas.
- Anak usia 6 bulan s/d 1,5 tahun rasionya 3 anak : 1 staf
- Anak usia 1,5 tahun s/d 2 tahun rasionya 4 anak : 1 staf
- Anak usia 2 tahun s/d 3 tahun rasionya 7 anak : 1 staf
Selain itu, Mama juga perlu mengevaluasi sertifikasi para staff Daycare. Pastikan mereka telah memperoleh pendidikan pasca SMA dalam bidang pendidikan, pendidikan anak usia dini, atau perkembangan anak.
Terakhir, orang tua juga perlu melihat bagaimana koneksi terbentuk antara pengasuh Daycare dengan anak-anak, bagaimana mereka menjalankan program-program pendidikan, dan memantau pertumbuhan dan perkembangan anak setiap bulannya.
Beberapa hal penting yang perlu selalu dipantau adalah; berat badan, tinggi badan, dan perkembangan anak. Hal-hal tersebut harus diperhatikan setiap bulan bagi anak berusia 1-3 dan setiap 6 bulan untuk anak yang berusia di atas 3 tahun.