8 Pertimbangan Sebelum Mengirim si Kecil ke PAUD

Mau pilih PAUD yang seperti apa ya buat si Kecil?

10 Juni 2019

8 Pertimbangan Sebelum Mengirim si Kecil ke PAUD
tesco-baby.com

Dulu di zaman Mama kecil, sekolah pertama untuk anak adalah taman kanak-kanak (TK) baru kemudian dilanjut ke tingkat SD.

Beberapa tahun belakangan, pendidikan anak usia dini atau PAUD makin populer sebagai tahap awal sebelum si Kecil masuk TK. Ada juga yang menyebut PAUD sebagai pre-school.

Apakah Mama berniat mengirim si Kecil ke PAUD saat usianya baru menginjak 3 tahun?

Berikut ini adalah delapan hal yang perlu Mama pertimbangkan sebelum memilih PAUD untuk si Kecil.

1. Pilih PAUD yang penuh dengan aktivitas bermain

1. Pilih PAUD penuh aktivitas bermain
thecouncilfirm.com

Usia anak yang masih terlalu dini jangan dipaksakan untuk belajar dan banyak mengenal teori.

Bebaskan ia bermain dan manfaatkan PAUD sebagai sarana mengenalkan si Kecil pada dunia luar dan anak sepantarannya.

Proses belajarnya diselipkan dalam permainan-permainan edukatif.

2. Pantau jenis-jenis permainan yang masuk dalam kurikulum PAUD

2. Pantau jenis-jenis permainan masuk dalam kurikulum PAUD
parenting.com

Apakah bermanfaat dalam mengembangkan pola pikir dan daya kreatif anak?

Tak bisa dipungkiri, banyak PAUD yang kini bermunculan berdasarkan motif ekonomi saja.

Pihak pengelola kurang serius dalam menggarap kurikulum dan asal menentukan permainan untuk para siswanya.

3. Perhatikan fasilitas permainan yang tersedia, lalu bandingkan dengan kapasitas siswa

3. Perhatikan fasilitas permainan tersedia, lalu bandingkan kapasitas siswa
pepnews.com

PAUD yang baik menyediakan mainan berdasarkan jumlah siswa.

Sehingga meminimalisir kemungkinan berebut mainan antar siswa, atau ada yang tidak kebagian dan hanya bisa diam menunggu giliran.

Editors' Pick

4. Mintalah jadwal kegiatan harian dari pihak sekolah

4. Mintalah jadwal kegiatan harian dari pihak sekolah
Pixabay/Planificador

Mama bisa meninjau ulang apakah kegiatan yang akan dijalani si Kecil monoton atau tidak.

Usia anak masih mudah bosan sehingga diperlukan jadwal yang lebih variatif.

5. Kenali tenaga pengajarnya

5. Kenali tenaga pengajarnya
presscdn-pagely.netdna-ssl.com

Kenali lebih dalam para tenaga pengajar di PAUD tersebut, mulai dari latar belakangnya sampai cara mengajar.

Mama boleh meminta kesempatan mengamati jalannya kelas selama sehari.

6. Pengajar PAUD yang baik tidak terlalu sering mengajar dalam kelompok besar

6. Pengajar PAUD baik tidak terlalu sering mengajar dalam kelompok besar
townnews.com

Satu kelas dibagi dalam beberapa kelompok kecil lalu mengerahkan lebih dari satu pengajar untuk melakukan pendekatan lebih lanjut.

Metode belajar seperti ini lebih menyenangkan bagi si Kecil ketimbang terus berada dalam kelompok besar.

Dalam kelompok kecil, tiap-tiap anak lebih merasa diperhatikan dan bisa berinteraksi banyak dengan pengajar.

7. PAUD yang terbuka untuk umum

7. PAUD terbuka umum
jobdescriptionshub.com

Pastikan PAUD yang Mama pilih sesuai untuk urusan personal seperti kebudayaan dan kepercayaan.

Sebaiknya pilih PAUD yang terbuka untuk semua pemeluk kepercayaan apa saja, agar si Kecil lebih leluasa bermain.

8. PAUD dengan fasilitas ruang kreatif

8. PAUD fasilitas ruang kreatif
tumblehomelearning.com

Pilih PAUD yang banyak menyediakan ruang kreatif dengan memfasilitasi si Kecil membuat kerajinan tangan yang nantinya dipajang di dinding atau meja kelas.

Jika lebih banyak memajang hasil kerajinan tangan karya para pengajar, anak-anak jadi merasa kurang diapresiasi.

Lupakan soal estetika, memajang hasil karya anak-anak akan membangkitkan semangat belajar.

Lakukan percobaan selama beberapa saat untuk melihat apakah Mama dan si Kecil sama-sama nyaman dengan sistem pendidikan di PAUD tersebut.

Ambil jangka waktu 1-3 bulan untuk pengamatan. Jika si Kecil jadi lebih bersemangat dan banyak mengalami perkembangan baik, Mama bisa meneruskannya sampai ia siap naik ke jenjang TK.

Yuk Ma, lebih aktif demi kebaikan pendidikan anak. 

Baca juga:

The Latest