Dongeng anak perempuan berikutnya adalah kisah Timun Mas yang hidup dengan seorang perempuan bernama Mbok Randa. Diceritakan, Mbok Randa memang telah lama menginginkan anak untuk menemani hidupnya.
Pada suatu ketika, datanglah raksasa yang berjanji ingin mewujudkan keinginannya. Raksasa tersebut pun memberikan biji mentimun kepada Mbok Randa dan memintanya untuk menanam biji mentimun tersebut.
"Apa hubungannya dengan biji mentimun ini dengan seorang anak, wahai raksasa?" tanya Mbok Randa kebingungan.
Raksasa pun menjelaskan bahwa nantinya, biji mentimun yang tumbuh besar akan terdapat seorang bayi kecil di dalamnya. Mengetahui hal itu, Mbok Randa sempat ragu apakah ini benar nyata?
"Kau percayakan saja padaku, ini benar nyata. Namun, kau harus berjanji bahwa saat sang anak berusia 6 tahun, kau harus menyerahkannya padaku."
Besarnya keinginan untuk memiliki anak membuat Mbok Randa menyanggupi permintaan raksasa tersebut. Ia pun mulai menanam biji mentimun pemberian raksasa dengan merawatnya hingga tumbuh dengan baik. Saat sudah waktunya, dipetik lah mentimun tersebut dan dibelah oleh Mbok Randa.
Betapa terkejutnya ia karena benar saja, ada sosok bayi mungil di dalam mentimun tersebut. Bahagia sekali Mbok Randa rasanya. Karena sosok bayi perempuan tersebut datang dari dalam mentimun berwarna keemasan, Mbok Randa memberikan nama kepadanya berupa Timun Mas.
Dirawatnya Timun Mas dengan penuh kasih sayang dan tumbuh menjadi anak yang menawan dan lembut hatinya. Ketika sudah 6 tahun berlalu, kebahagiaan Mama dan anak ini harus terganggu dengan kedatangan raksasa yang ingin menagih janjinya.
"Bersabarlah sedikit raksasa, tunggulah 2 tahun lagi karena saat ini tubuh Timun Mas masih terlalu kecil untuk kau makan," ujar Mbok Randa penuh alasan agar sang anak tidak dimakan oleh raksasa tersebut.
Di waktu tersebut, Mbok Randa menemui seorang petapa dan meminta bantuan kepadanya. Sang petapa memberi beberapa bungkusan berisi biji mentimun, jarum, garam dan terasi kepada Mbok Randa.
"Untuk apa benda-benda ini semua?" tanya Mbok Randa bingung.
"Benda-benda tersebut nantinya yang bisa kau dan anak kau gunakan untuk menangkal kejahatan raksasa tersebut."
Setelah 2 tahun berlalu, raksasa kembali datang dan menagih janji. Masih tak mau memberikan anaknya, Mbok Randa pun meminta Timun Mas lari sambil membawa bungkusan yang sudah pernah diberikan petapa sakti.
"Hei! Tunggu kau jangan lari!" teriak raksasa berusaha mengejar Timun Mas.
Setelah lari cukup jauh dari kediamannya, Timun Mas yang sudah kelelahan langsung mengeluarkan bungkusan pertama berisi biji mentimun. Dengan keajaiban, biji mentimun itu langsung tumbuh menjadi pohon mentimun besar yang dapat melilit tubuh raksasa.
Timun Mas kembali lari saat mengetahui raksasa sedang kesulitan dengan pohon mentimun tersebut. Namun sayangnya, raksasa mampu membebaskan diri dan mengejar kembali Timun Mas.
Dengan jarak yang semakin dekat, Timun Mas mengambil bungkusan kedua berisi jarum dan menyebarkannya. Sama seperti sebelumnya, kali ini tanaman bambu lah yang tumbuh dengan begitu lebatnya.
Raksasa kembali kesal karena bambu-bambu tersebut menghalangi langkahnya untuk berlari mengejar Timun Mas. Meski kaki raksasa sudah berdarah-darah, tetapi itu tidak menghalangi langkahnya untuk terus mengejar Timun Mas.
Timun Mas mengambil bungkusan ketiga berisikan garam. Tiba-tiba, tanah di belakangnya berubah menjadi lautan. Namun, si raksasa masih berhasil menyeberangi lautan tersebut dan kembali mengejar Timun Mas yang tinggal memiliki satu senjata.
Terakhir dan tidak berharap banyak, Timun Mas langsung mengeluarkan bungkus terakhirnya yang berisi terasi. Lautan yang tadi pun langsung berubah menjadi lautan lumpur dan membuat raksasa tidak mampu melewatinya hingga akhirnya tenggelam di dalam sana.
Timun Mas merasa lega dan akhirnya kembali pulang. Gadis kecil itu pun hidup bahagia dengan Mbok Randa yang kini menjadi Mamanya.
Dari kisah Timun Mas di atas, pesan moral yang bisa Mama ajarkan pada si Kecil adalah keberanian dalam melewati berbagai rintangan yang ada seperti Timun Mas kecil yang rela berlari terus menerus demi menghindar dari raksasa dan bisa hidup bahagia dengan Mamanya.