Popmama.com/Aristika Medinasari
Nah, kalau cerita seekor kancil dan para buaya satu ini mungkin sudah tak asing bagi Mama. Ya, dongeng fabel anak satu ini menceritakan bagaimana cerdiknya kancil yang ingin menyebrangi sungai besar berisi para buaya untuk mencari makanan.
Pada suatu hari yang sangat terik, kancil seperti biasa tengah berjalan-jalan di dalam hutan sambil mencari makanan. Selama perjalanannya, kancil bertemu kawanan hewan lain, seperti semut, kelinci, burung merpati, dan lainnya. Para hewan-hewan ini pun saling menyapa satu sama lain.
Sampai di suatu titik, Kancil berhenti di tepi sungai besar yang di seberang sana terdapat pohon penuh buah-buahan. Melihat itu, kancil menjadi semakin lapar dan mulai berpikir apa yang bisa ia lakukan agar bisa menyebrangi sungai besar yang di dalamnya berisikan buaya.
Saat mendekati sungai, kancil ragu dirinya akan tenggelam jika melewatinya begitu saja. Tak berselang lama, kawanan buaya mulai muncul ke permukaan dan sempat membuat kancil terkejut sekaligus ketakutan.
Namun, bukan kancil namanya jika tidak berpikir cerdas untuk bisa mendapatkan apa yang ia inginkan.
"Pas sekali, kalian datang di waktu yang tepat, buaya," ujar kancil kepada para buaya di depannya.
"Ada apa? Kau sengaja datang untuk menyerahkan diri karena kami kelaparan, ya?" ledek buaya pada kancil.
Kancil sempat merasa takut, tetapi dirinya tak gentar untuk mengelabui buaya-buaya itu agar bisa sampai di seberang sungai. Ia pun berkata, "Aku dapat pesan dari raja hutan, singa, untuk mengundang kalian ke pesta makan besar malam nanti."
"Siapa kau bilang? Raja singa mengundang kami? Apakah kau membohongi kami, kancil?"
"Tidak! Aku benar datang ke sini untuk menghitung jumlah kalian agar mereka bisa mempersiapkan jamuan lezat pada tamu yang akan hadir," jawab kancil kepada buaya.
"Jadi, kalian berbarislah dan akan ku hitung jumlah kalian untuk diberikan kepada raja hutan."
Meski sempat ragu, tetapi mengetahui bahwa akan ada makanan lezat di pesta nanti, para buaya ini langsung menuruti omongan kancil dengan berbaris dari tepi sungai ke tepi satunya, seperti membuat jembatan.
Kancil tersenyum menang dan mulai berjalan menginjak satu-persatu buaya seraya berhitung. Sesampainya di seberang sungai, kancil langsung berteriak terima kasih pada buaya dan melarikan diri.
"Terima kasih, buaya. Karena kalian, sekarang aku bisa makan sepuasnya di pohon-pohon sana," ujarnya yang membuat kesal para buaya.
Dari cerita kancil dan para buaya di atas, pesan moral yang bisa disampaikan adalah untuk menggunakan kepintaran yang dimiliki dengan bijak dan jangan sampai merugikan orang lain.