Youtube.com/Riri Cerita Anak Interaktif
Pada suatu hari, di sebuah hutan yang indah dengan pohon-pohon hijau rimbun dan bunga-bunga berwarna-warni, hiduplah seekor Monyet dan Kura-kura.
Walaupun mereka sangat berbeda, mereka telah lama bersahabat. Monyet yang sangat nakal, sering kali memanfaatkan kebaikan hati Kura-kura.
"Haha, hari ini aku akan melakukan hal yang sama seperti kemarin!" kata Monyet sambil tertawa kecil.
"Aduhh, tolong aku Kura-kura!" teriak Monyet sambil berpura-pura terjatuh.
Kura-kura yang melihat hal itu, menghampiri Monyet dan berkata, "Kamu jatuh lagi? Kamu harus lebih berhati-hati."
"Maaf, kakiku sakit sekali, aku tidak bisa berjalan. Kamu boleh pulang dulu, aku akan istirahat di sini sebentar," jawab Monyet dengan penuh tipu daya.
"Kalau begitu, naiklah ke punggungku. Kita harus cepat pulang sebelum malam datang," kata Kura-kura dengan penuh belas kasihan.
"Terima kasih banyak, Kura-kura! Maafkan aku yang terus-menerus merepotkanmu," ucap Monyet sambil menaiki punggung Kura-kura.
"Tak apa, kita sahabat. Aku senang bisa membantumu," kata Kura-kura sambil berjalan pulang.
Monyet terus-menerus memanfaatkan kebaikan Kura-kura dan tidak merasa kasihan sedikit pun pada sahabatnya yang kelelahan.
Pada keesokan harinya, Monyet datang dengan rencana baru. "Kura-kura, lihat apa yang aku bawa!" serunya sambil menunjukkan sebuah bibit pisang.
"Bibit pisang? Apa bedanya?" tanya Kura-kura penasaran.
"Jika kita menanam pisang, kita tidak perlu capek-capek mencari makanan lagi. Ayo kita tanam!" usul Monyet.
"Bagus sekali, kita bisa menghemat tenaga. Lagipula, kamu sering terjatuh saat mencari makanan," kata Kura-kura setuju.
Mereka mulai menanam bibit pisang, tetapi cara mereka berbeda. Monyet menanam dengan sembarangan, sedangkan Kura-kura melakukannya dengan teliti.
Kura-kura rajin merawat bibitnya setiap hari, sementara Monyet malas dan lebih suka tidur.
Akibatnya, bibit pisang milik Monyet layu dan mengering, sedangkan bibit milik Kura-kura tumbuh subur dan berbuah lebat.
Saat buah pisang sudah siap dipanen, Kura-kura dan teman-teman hutan merayakannya.
"Pohon pisangmu berbuah lebat, Kura-kura! Terima kasih sudah mengundang kami," kata Kelinci.
Namun, pohon pisang milik Monyet tidak tumbuh. Monyet merasa iri dan berniat memanfaatkan situasi.
Dia menawarkan bantuan untuk memetik pisang dari pohon Kura-kura dengan alasan dia jago memanjat.
Monyet mulai memanjat pohon pisang milik Kura-kura. Namun, dia malah memetik dan makan sebagian besar buah pisang tanpa izin, sambil berpura-pura bahwa pisangnya tidak enak.
Ketika Kura-kura dan teman-teman menyadari kalau monyet berbohong, mereka merasa marah.
"Monyet, kamu tidak seharusnya memanfaatkan kami. Persahabatan berarti saling menolong, bukan memanfaatkan!" kata Kura-kura.
Kelinci dan teman-teman lain membantu Kura-kura merobohkan pohon pisang milik Monyet sebagai balasan. Monyet jatuh tertimpa pohon, dan semua pisang yang jatuh rusak.
Akhirnya, Monyet merasa malu dan kesakitan. Tidak ada yang menolongnya, dan dia kehilangan buah pisangnya.
Pelajaran dari dongeng Monyet dan Kura-Kura ini adalah, kita harus menyayangi teman-teman kita.
Jangan berbuat curang atau usil, karena itu bisa membuat teman kita sedih dan marah. Kalau terus berbuat begitu, persahabatan bisa hancur, dan teman kita mungkin akan pergi meninggalkan kita.