Eksklusif: Sempat Bermasalah saat Menyusui, Acha Septriasa Berusaha Selalu Ada untuk Anaknya

Bagi Acha menjadi seorang Mama adalah pencarian jati diri baru untuknya. Bagi Acha menyandang status Mama bukan hanya sekedar dari hamil dan melahirkan tapi juga proses belajar sepanjang waktu.

"Ketika kita melakukan banyak hal, ada saatnya kita koreksi dulu, kita evaluasi dulu, baru akhirnya kita bisa benar-benar mendapatkan pelajaran dari sana. Menjadi ibu itu proses penjajakan yang tidak pernah selesai," jelas Acha.

Acha sempat mengalami kendala dulu ketika memberikan ASI kepada Brie. Saat itu, ASI Acha tidak terlalu banyak sehingga membuatnya harus mengonsumsi berbagai multivitamin agar ASI-nya bisa keluar.

Perjuangan itu ia lakukan bersama suaminya. Acha menyebut jika Vicky memasak bubur kacang hijau setiap hari selama dua tahun untuk mendukungnya memberikan ASI kepada Brie.

"Setiap hari dia selalu masak itu. Kedisiplinan ini yang membuat saya merasa kagum dan merasa didukung sama suami. Jadi momen menyusui saya lengkap selama dua tahun itu. Walaupun penuh tantangan, tapi jadinya bahagia, karena banyak dukungan dari keluarga, suami, dan orangtua," tutur Acha.

Menurut Acha, untuk menyeimbangkan waktu antara pekerjaan dan keluarga butuh kedisiplinan. Sebagai manusia, kita tidak bisa menyelesaikan semuanya dalam satu waktu. Oleh karenanya, manajemen waktu sangat penting bagi Acha.

"Time management yang baik membuat kita juga tidak panik dan bisa menikmati momen itu. Bahkan justru bisa mengeluarkan stres ketika kita lagi lelah-lelahnya," jelas Acha.

Bagi Mama satu anak ini, tantangan dalam hidup akan selalu ada. Kuncinya adalah menikmati setiap proses yang ada. Bagi Acha untuk mengendalikan sesuatu dalam hidupnya hanya bisa dilakukan jika ia menikmati setiap hal yang ada didepannya.

Berkomunikasi dengan orang lain menjadi hal yang disukai Acha. Baginya berbagai cerita dan pengalaman bisa mempengaruhi banyak hal.

"Ketika kita sering berdiskusi dengan sesama orang dewasa di lingkungan pekerjaan dan kita bisa sharing at the same time kalau kita punya anak sampai isu tertentu itu menyenangkan sekali. Apalagi jika pengalamannya hampir sama," tutur Acha.

Hal-hal seperti ini yang membuat Acha sangat bersemangat. Apalagi ketika ia bisa berdiskusi dengan orangtua dan keluarga dekat tentang pola asuh anak.

"Orang tua dan suami itu juga punya beberapa pandangan baru dan berbeda. Nah, pandangan-pandangan itu yang membuat saya bisa berkembang sebagai orangtua baru. Ini juga membantu saya untuk membahagiakan diri sendiri," pungkasnya.

Acha dan sang Suami ingin kehadirannya untuk sang Anak tanya hanya sekedar ada. Ia ingin bisa selalu 100% untuk putrinya, Brie. Meski ia dan suaminya adalah tipe orang yang sangat bekerja keras, tapi untuk anak ia juga tak mau kalah berusaha untuk selalu jadi yang terbaik.

"Kita harus hadir seperti benar-benar 100% dan itu suami saya yang selalu mengingatkan. Meski suami tipenya kerja keras, tapi kalau ketika sama anak ya dia ingin sepenuhnya sama Brie," jelas Acha.

Sebagai seorang Mama, saat ini Acha juga masih terus belajar. Karena kadang ia masih merasa kurang sebagai seorang Mama untuk selalu hadir di samping Brie.

"Sampai saat ini, saya juga masih belajar sampai sekarang, tapi sekarang sudah lebih baik. Karena ketika saya dengan anak, kalau bisa tidak usah menyentuh pekerjaan. Bahkan, menyentuh elektronik saja diusahakan tidak sama sekali," tuturnya.

Dengan hal itu Acha juga mengajarkan kepada Brie kalau Mamanya selalu ada untuknya. Ia sering menggandeng Brie sembari berkomunikasi intens setiap hari.

"Jadi anak itu merasa kalau dia berharga di mata orangtuanya. Karena saya berusaha kalau waktu dengannya semua berharga juga, dan itu akan menjadi memori yang indah di otaknya," cerita Acha.

Tentunya menjadi pribadi Acha saat ini bukan tanpa sebab. Adanya orang-orang yang mendukung dengan pilihan Acha juga menjadikan ia sebagai Mama yang hebat saat ini.

"Dengan adanya support system, saya mensyukuri dan berusaha menjalani hidup sebaik-baiknya. Saya selalu buka belajar banyak hal, tanpa batas, dengan diimbangi rasa sabar yang luas. Sehingga kita bisa memberi untuk anak itu ikhlas dan tulus," tuturnya.

Hal ini tentunya menjadi bahan pembelajaran yang berguna untuk Acha untuk menjalani hidup sebaik-baiknya. Menjadi pribadi yang terus belajar tanpa pernah puas.

Itulah tadi cerita Acha Septriasa soal perjalanannya menjadi orangtua dan Mama yang selalu hadir untuk Brie. Dengan segala kepadatan aktivitasnya, Acha dan suami selalu berusaha untuk adil kepada anaknya. Pasangan ini bekerja sama untuk menerapkan pola asuh terbaik untuk Brie.

#MillennialMama of the Month Edisi September 2020 – Acha Septriasa

Editor in Chief - Sandra Ratnasari
Fashion & Beauty Editor - Onic Metheany  
Reporter – FX Dimas Prasetyo, Putri Syifa Nurfadilah
Social Media - Sekar Retno Ayu
Art Designer – Shalsabilla Nursyah
Photographer - Aveline Gunawan