Perkembangan Keterampilan Fungsi Eksekutif pada Anak 1-5 Tahun

Ketahui tahapan perkembangannya yuk, Ma!

19 Juli 2022

Perkembangan Keterampilan Fungsi Eksekutif Anak 1-5 Tahun
Freepik/katemangostar

Lingkungan dan genetika memiliki peran penting dalam hal bagaimana keterampilan fungsi eksekutif atau keterampilan kognitif dapat lebih berkembang pada anak-anak.

Selain itu, lingkungan keluarga juga memiliki peran penting untuk bisa melatih keterampilan ini terutama pada saat anak berusia balita.

Selain faktor-faktor tersebut, dilansir dari parenting.firstcry.com  ternyata faktor jenis kelamin dan usia juga berperan penting dalam perkembangan fungsi eksekutif anak.

Mama dan Papa juga harus bisa bersikap bijaksana pada anak agar ketrampilan mereka bisa terus meningkat.

Berikut Popmama.com telah merangkum perkembangan keterampilan fungsi eksekutif anak usia 1-5 tahun.

1. Anak 1 tahun

1. Anak 1 tahun
Freepik/freepic.diller

Anak sekitar usia 12-18 bulan ini mulai menunjukkan tanda-tanda perhatian selektif, namun gangguan eksternal mungkin tidak terlalu dominan pada tahap ini.

Anak akan lebih fokus dalam mengekpresikan tujuannya setelah berusia di atas 18 bulan. Saat itu ia sudah mulai bisa mengatakan secara perlahan apa keingingannya. 

Editors' Pick

2. Anak 2 tahun

2. Anak 2 tahun
Pexels/Pixabay

Saat anak-anak memperoleh keterampilan bahasa pada usia 2 tahun, pemecahan masalah mereka meningkat dan mereka mulai menggunakan bahasa untuk mengatur perilaku mereka. 

Tidak hanya mengatur dirinya, anak 2 tahun juga mulai bisa mengatur kakaknya, adiknya bahkan orangtuanya melalui kata-kata yang ia ucapkan. 

Pada tahap ini anak juga belajar mengikuti arahan, aturan dan permintaan verbal.

Penting bagi orangtua untuk memperkaya kosakata anak melalui komunkasi sehari-hari agar anak mengetahui makna dari sebuah pembicaraan.

3. Anak 3 tahun

3. Anak 3 tahun
Popmama.com/Novy Agrina

Pada usia ini, anak-anak mungkin tidak lagi merespons secara impulsif tetapi lebih fleksibel dan komunikasi dilakukan dengan sengaja. Anak mulai mengenal sebuah rencana sadar dalam pikirannya.

Penting bagi orangtua untuk membantu anak mengembangkan apa yang berputar-putar dalam pikiran anak. Bantu anak untuk merealisasikan sebuah ide.

Misal, anak ingin membangun sebuah istana dari selimut dan bantal. Maka yang bisa orangtua lakukan adalah mendampingi dan membantunya.

Biarkan anak berkreasi namun tetap dalam pengawasan orangtua.

4. Anak 4 tahun

4. Anak 4 tahun
4s-fitness.com

Pada usia 4 tahun, anak-anak menunjukkan peningkatan yang substansial dalam ingatan dan penghambatan kerja mereka. 

Anak bisa meminta sesuatu secara rinci, bahkan semuanya sangat jelas.

Misal, "Aku mau dibuatkan kue strawberry, di atasnya ada cokelat dan rasanya manis. Aku mau Mama yang membuatnya bukan membeli di toko kue."

Ketika Mama kaget mendengar permintaan tersebut, Mama pun mencoba mengalihkan. Misal dengan mengatakan, "Waw, tentu akan Mama buatkan tapi tidak hari ini ya."

Lalu anak 4 tahun sudah bisa mempertajam keinginannya agar benar-benar terlaksana sesuai yang diharapkan. Mereka bisa saja bertanya, "Kapan Mama akan buatkan kue strawberry coklat untuk aku?"

Mama perlu memperjelas semuanya dengan menjawab waktunya. "Ini akan jadi kue yang istimewa, kamu bisa dapatkan di ulang tahun kamu yang ke-5."

Anak akan merasa tenang dengan jawaban yang spesifik dari lawan bicaranya.

5. Anak 5 tahun

5. Anak 5 tahun
Unsplash/John David

Anak 5 tahun lebih mampu mengembangkan seperangkat aturan yang lebih kompleks untuk mengatur atau memandu tindakan dan perilaku mereka. 

Alih-alih hanya menanggapi, anak-anak mungkin mulai memikirkan niat melakukan tindakan tersebut.

Anak 5 tahun juga sudah bisa diajak mengerjakan sesuatu secara berkelompok. Ia mulai menyukai untuk bekerjasama dengan orang lain.

Saat anak-anak tumbuh, mereka terus mengembangkan kontrol lebih besar atas kemampuan perhatian dan kontrol penghambatan mereka. Anak-anak harus bisa mengontrol dirinya agar tidak menjadi anak yang impulsif.

Namun, selama usia balitas, perubahan utama yang terjadi adalah kemampuan mereka untuk mempertimbangkan variabel dan kemudian bertindak sesuai dengan apa yang mereka pikirkan menjadi hal utama.

Untuk melatihnya, hindari membentak anak ketika mereka berinisiatif untuk melakukan sesuatu. Bisa jadi yang anak lakukan sudah direncakan terlebih dulu. Buatlah reaksi positif atas kesuksesan yang telah dilakukan anak.

Baca juga:

The Latest