Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Balita bermain di lapangan
Freepik/jcomp

Memasuki usia tiga tahun, anak sering disebut dengan istilah threenager karena tingkah lakunya yang mirip dengan remaja tapi versi kecilnya.

Pada masa ini anak biasanya terlihat penuh energi, ingin mandiri, tetapi juga mudah berubah suasana hati.

Di fase ini, perkembangan anak juga berlangsung sangat cepat, baik dalam aspek fisik, bahasa, maupun emosi.

Tidak jarang orangtua akan merasa kewalahan menghadapi sikap anak yang semakin kritis, suka menolak, bahkan menantang aturan Mama dan Papanya.

Di balik semua drama kecil itu, usia tiga tahun merupakan masa emas yang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan membentuk kepribadian anak di masa depan.

Dengan memahami apa saja yang akan dihadapi, orangtua dapat lebih siap mendampingi anak melalui fase penuh kejutan ini.

Kali ini Popmama.com akan membahas informasi seputar hal penting yang harus orangtua ketahui tentang anak usia 3 tahun. Disimak ya!

1. Tingkah anak usia tiga tahun akan terlihat seperti orang dewasa

Freepik/jcomp

Pada fase threenagers, anak biasanya akan menunjukkan perilaku yang membuatnya tampak seperti orang dewasa.

Mereka mulai bisa berdebat dengan alasan sederhana, meniru ucapan dan kebiasaan orangtua, serta berusaha mengambil keputusan sendiri, misalnya memilih baju atau menentukan mainan yang ingin digunakan.

Sikap ini wajar karena kemampuan berpikir dan bahasa mereka sedang berkembang pesat.

Orangtua sebaiknya mendukung rasa ingin mandiri tersebut, tetapi tetap memberikan batasan yang jelas agar anak belajar memahami tanggung jawab dari pilihannya.

2. Anak usia tiga tahun sudah punya pendapat sendiri

Freepik/Mateus Andre

Anak usia tiga tahun biasanya sudah mulai punya pendapat sendiri dan ingin suaranya didengar lho, Ma.

Di fase ini, mereka bisa mengatakan “aku tidak mau” atau “aku mau ini” dengan tegas, meski alasannya sederhana.

Sikap penuh pendapat ini adalah tanda perkembangan kognitif dan rasa percaya diri yang sehat.

Sebagai orangtua, Mama dan Papa sebaiknya mendengarkan dan menghargai pendapat anak, sambil tetap memberikan arahan yang bijak agar anak belajar bahwa tidak semua keinginan bisa dipenuhi.

3. Anak usia tiga tahun masih sering tantrum

Freepik

Meskipun sudah terlihat lebih mandiri dan bisa mengekspresikan diri, anak usia tiga tahun tetap rentan mengalami tantrum.

Perubahan suasana hati yang cepat, rasa frustrasi karena belum mampu mengendalikan emosi, atau keinginan yang tidak terpenuhi dapat memicu ledakan marah secara tiba-tiba.

Mama dan Papa perlu memahami bahwa tantrum adalah bagian normal dari proses perkembangan anak.

Cara terbaik menghadapinya adalah dengan tetap tenang, menunjukkan empati, dan membantu anak belajar mengenali serta menyalurkan emosinya dengan cara yang lebih positif.

4. Anak usia tiga tahun mulai bisa memasang dan melepas pakaiannya sendiri

Freepik/bearfotos

Anak usia tiga tahun biasanya sudah mulai bisa memakai dan melepas pakaian sederhana, seperti kaus atau celana longgar.

Kemampuan ini menunjukkan perkembangan koordinasi motorik halus sekaligus keinginan untuk mandiri.

Meskipun sering kali hasilnya belum rapi atau membutuhkan waktu lebih lama, orangtua sebaiknya memberi kesempatan agar anak berlatih.

Dengan dukungan dan pujian dari Mama dan Papa, anak akan semakin percaya diri sekaligus belajar tanggung jawab terhadap kebutuhannya sendiri.

5. Anak usia tiga tahun mulai berpikir secara logis

Freepik/bearfotos

Anak usia tiga tahun biasanya sudah mulai mampu memahami hubungan sebab dan akibat secara sederhana.

Misalnya, mereka bisa mengerti bahwa jika gelas tumpah maka lantai akan basah, atau jika mainan disimpan maka tidak akan hilang.

Cara berpikir logis ini membuat anak sering mengajukan banyak pertanyaan untuk mencari penjelasan dari hal-hal yang dilihatnya.

Mama dan Papa bisa mendukung proses ini dengan menjawab pertanyaan anak dengan sabar dan menggunakan contoh nyata dan sederhana agar logika mereka semakin terasah.

6. Anak usia tiga tahun mulai memahami perbedaan dan lawan kata

Freepik/standret

Saat usia tiga tahun, anak mulai mampu melihat dan mengenali perbedaan sederhana di sekitarnya, Ma.

Mereka bisa membedakan warna, bentuk, ukuran, bahkan lawan kata seperti tinggi dan rendah atau cepat dan lambat. Kemampuan ini menunjukkan perkembangan kognitif yang semakin matang.

Mama bisa melatihnya melalui aktivitas sehari-hari, misalnya mengajak anak membandingkan mainan yang besar dan kecil, atau meminta mereka memilih baju berdasarkan warna tertentu.

Semakin sering anak berlatih, maka akan semakin terasah pula cara berpikir dan kemampuan observasinya.

7. Anak usia tiga tahun mulai memahami mengapa sesuatu terjadi

Freepik

Anak yang sudah berusia tiga tahun biasanya mulai tertarik untuk mengetahui alasan di balik suatu peristiwa.

Mereka bisa bertanya “kenapa hujan turun?” atau “kenapa lampu mati?” Rasa ingin tahu ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir sebab akibat mereka semakin berkembang.

Orangtua sebaiknya merespons pertanyaan dengan jawaban sederhana namun jelas, agar anak merasa dihargai sekaligus belajar memahami dunia di sekitarnya.

Dengan cara ini, rasa ingin tahu anak akan terus tumbuh dan menjadi dasar penting bagi kemampuan belajar di masa depan.

8. Anak usia tiga tahun belum mampu menjelaskan penyebab emosinya

Freepik/user15285612

Meskipun kemampuan bahasa anak usia tiga tahun sudah berkembang pesat, mereka masih sering kesulitan mengungkapkan apa yang membuatnya marah, sedih, atau frustrasi.

Hal ini dapat menyebabkan tantrum atau ledakan emosi karena anak belum bisa menyampaikan perasaannya dengan jelas.

Dalam hal ini, Mama dan Papa perlu peka membaca bahasa tubuh dan ekspresi anak, sambil membantu memberi kata-kata sederhana untuk menamai perasaan tersebut.

Misalnya “kamu marah karena mainannya rusak, ya.” Dengan cara ini, anak belajar memahami dan mengekspresikan emosinya secara lebih sehat.

9. Anak usia tiga tahun mulai menunjukkan kasih sayang pada orang sekitarnya

Freepik

Anak usia tiga tahun biasanya sudah bisa menunjukkan rasa sayang kepada orang terdekatnya, Ma.

Mereka mungkin bisa memeluk, mencium, atau mengatakan “aku sayang Mama” atau "aku sayang Papa" dengan tulus.

Bentuk kasih sayang sederhana ini menandakan perkembangan sosial dan emosional yang positif lho, Ma.

Mama dan Papa bisa merespons dengan memberikan pelukan atau ucapan yang hangat sebagai balasan.

Selain memperkuat ikatan emosional, sikap ini juga mengajarkan anak pentingnya mengekspresikan perasaan dengan cara yang baik.

10. Anak usia tiga tahun mulai mengenal sikap baik dan buruk

Freepik

Di usia tiga tahun, anak mulai belajar membedakan mana perilaku yang dianggap baik dan mana yang tidak.

Mereka dapat meniru aturan sederhana yang dilihat dari orangtua atau lingkungan, seperti merapikan mainan setelah bermain atau mengatakan “terima kasih” saat menerima sesuatu.

Walaupun pemahaman mereka masih terbatas, inilah tahap awal pembentukan nilai dan kebiasaan positif.

Dalam hal ini, Mama dan Papa berperan penting sebagai teladan, karena anak lebih mudah meniru tindakan nyata dibanding hanya mendengarkan nasihat.

11. Anak usia tiga tahun sudah bisa jalan dan lari lebih lancar

Freepik/ArthurHidden

Pada usia tiga tahun, koordinasi motorik anak semakin baik sehingga gerakan tubuh mereka lebih terkontrol dan jarang terjatuh.

Anak mulai bisa berlari, menaiki tangga, atau melompat dengan lebih percaya diri. Perkembangan ini menunjukkan kemajuan kemampuan motorik kasar dan keseimbangan.

Meskipun sudah bisa berjalan dan berlari dengan lancar, Mama dan Papa sebaiknya tetap mengawasi saat anak beraktivitas, dan juga memberikan kesempatan untuk mencoba berbagai gerakan agar keterampilan fisik dan rasa percaya diri anak terus berkembang.

Nah, itulah informasi mengenai hal penting yang harus orangtua ketahui tentang anak usia 3 tahun. Semoga bermanfaat ya!

Editorial Team