Batuk rejan atau pertusis tidak sama seperti batuk biasa, melainkan batuk yang disebabkan oleh infeksi saluran yang disebabkan oleh bakteri bordetella pertussis.
Batuk ini dapat dengan mudah menular melalui percikan air liur ketika berbicara ataupun bersin.
Di Indonesia, jumlah yang terinfeksi oleh pertusis tidak sedikit, menurut data dari Kemenkes pada tahun 2023 terdapat sebanyak 2163 kasus pertusis dan ditemukan orang-orang yang terinfeksi ini belum mendapatkan imunisasi.
Jika seseorang terinfeksi pertusis, maka akan sangat mudah untuk menularkannya kepada orang lain terutama anak-anak yang belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang stabil.
Oleh karena itu, penting untuk mencegah anak terkena pertusis dengan memberikan imunisasi.
Sebagai upaya mengurangi infeksi pertusis terutama pada anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ingin mengedukasi masyarakat mengenai apa itu batuk rejan, gejala, hingga cara mencegahnya, dengan Dr. Anggraini Alam, dr.,SpA(K) sebagai pembicara.
Berikut Popmama.com rangkum buat Mama.
-ntdvliItEfB8w6d6p6Q4SrYhGKCVUJXi.jpg)