Ibu di Lampung Kirim Video Aniaya Anaknya agar Suami Beri Nafkah

Dalam sebuah video singkat yang beredar di media sosial, LF nampak meluapkan semua kekesalannya kepada anaknya yang diduga masih berusia balita. 

Video tersebut berisikan rekaman seorang perempuan muda yang tengah menginjak perut anak laki-lakinya hingga menangis dengan kencang.

Selain menganiaya, LF juga mengucapkan kalimat berupa, "Nih, nih, nih. Bapak biadab, sibuk selingkuh, anak mati nggak dipikirin,"

"Jangan dibuat saya nge-gila kamu ya. Ayo, viralkan, matilah kau, viralkan," lanjutnya.

Dalam video lainnya yang hanya berdurasi dua detik, kondisi sang anak diperlihatkan dalam keadaan yang memerhatikan. Di mana lehernya tengah dililit kain jarik dan kemudian digantungkan.

LF kemudian kembali berujar, "Ayo kita lihat kematian anaknya."

Di video lainnya, sang anak terlihat tengah ditampar oleh LF, lalu ditarik bajunya hingga membuat anaknya menangis kencang menahan kesakitan.

Sampai dengan saat ini, video yang memperlihatkan aksi kejam seorang mama terhadap anak kandungnya sendiri itu masih belum diketahui kapan terjadi.

Aksi kejam yang dilakukan LF kepada anaknya kemudian viral dan membuat geram banyak netizen yang melihat. Hal ini yang membuat pihak kepolisian akhirnya segera melakukan penelusuran terhadap perempuan muda tersebut.

Kasat Reskrim Polres Lampung Utara AKP Eko Rendi mengatakan, LF saat ini telah diamankan dan ditangkap oleh anggota Polsek Bukit Kemuning pada Rabu (7/9/22) kemarin.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, Eko menyebutkan bahwa video tersebut sengaja dibuat oleh LF untuk dikirimkan kepada sang suami dengan tujuan agar diberi nafkah.

Dalam penjelasannya, ia mengaku bahwa sang suami selama ini sudah tidak pernah menafkahi mereka. Bahkan, Papa dari balita yang menjadi korban penganiayaan itu diketahui telah berselingkuh dan membuat sang mama kesal sehingga tega melampiaskannya kepada putrinya yang masih berusia balita.

Dari pemeriksaan awal yang dilakukan, pihak kepolisian masih akan terus melakukan pemeriksaan guna mendalami kasus yang membuat seorang balita menjadi korban penganiayaan oleh ibu kandungnya sendiri.

Pendalaman kasus penganiayaan tersebut akan dilakukan untuk memastikan kemungkinan adanya motif lain. Sementara itu, pihak kepolisian menjerat LF dengan Undang-Undang Perlindungan Anak atas perbuatan keji yang dilakukannya.

Untuk penanganan lebih lanjut, seluruh pihak berwajib akan ‎mengupayakan solusi terbaik untuk kelanjutan hidup balita yang menjadi korban penganiayaan tersebut. 

Dari informasi di atas, semoga bisa menjadi pembelajaran bagi orangtua agar tidak melampiaskan kekesalan kepada anak. Jangan sampai rasa kesal yang ada di dalam diri bisa melukai si Kecil.

Semoga kejadian seperti ini tidak terjadi oleh anak-anak kita ya, Ma, Pa.