Dugaan Penculikan Anak TNI AL di Kompleks Marinir Cilandak
Awal Juni 2023 terjadi kasus dugaan penculikan pada anak berusia 2,5 tahun di Kompleks Marinir
5 Juni 2023

Belakangan ini berita mengenai penculikan anak kerap kali terjadi.
Menurut catatan PUSIKNAS (Pusat Informasi Kriminal Nasional) Kepolisian Republik Indonesia sepanjang tahun 2019 hingga awal tahun 2023 terdapat 97 kasus penculikan terjadi pada anak-anak, angka tersebut terus meningkat seiring berjalannya waktu.
Polri merekam terdapat 21 kasus penculikan pada anak sepanjang tahun 2021 dan 28 kasus pada tahun 2022.
Awal Juni 2023 terjadi kasus dugaan penculikan pada anak berusia 2,5 tahun yang dilakukan oleh orang asing saat sedang melintas.
Penculikan terjadi di Kompleks Marinir Cilandak, Jakarta Selatan. Korban merupakan Anak TNI AL yang sedang bermain di depan rumah.
Berikut Popmama.com telah merangkum kabar selengkapnya!
1. Korban digendong oleh pelaku
Saat sedang bermain di halaman rumah Kompleks Marinir Cilandak, korban tiba-tiba digendong oleh orang tak dikenal yang sedang melintas di depan rumah.
Editors' Pick
2. Teman korban melaporkan kepada orangtua
Mengetahui korban digendong oleh laki-laki yang tidak dikenal, anak berusia 3 tahun berinisial R yang melihat peristiwa tersebut lantas memberitahukannya kepada orangtua.
Lalu setelah mendapatkan laporan dari R, saksi segera menuju ke lokasi dengan membawa stick golf yang akan digunakan untuk memukul pelaku. Namun, saat berada di lokasi kejadian pelaku sudah menurunkan sang anak dari gendongan.
3. Orang saksi akan berkelahi
Saat membawa stik golf, orang lain yang melihat berpikir bahwa saksi akan berkelahi atau tawuran.
Namun saksi menyanggah hal itu, “Bukan tawuran Pakde, tapi ada yang mau nyulik," ungkapnya.
4. Pelaku segera diamankan
Saat diminta keterangan di lokasi kejadian, pelaku justru memberikan jawaban yang tidak berkaitan. Jawaban pelaku yang tidak jelas membuat warga segera mengamankan pelaku ke Pos Keamanan Kompleks Marinir Cilandak untuk diinterogasi lebih lanjut.
5. Pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan
Kesulitan untuk mengetahui motif kejadian dan identitas pelaku membentuk dugaan sementara bahwa pelaku merupakan penderita gangguan kejiwaan. Untuk memastikan, pelaku dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang sebagai upaya tindak lanjut.
Kasus penculikan anak berpeluang terjadi di berbagai tempat, baik di sekolah maupun lingkungan rumah.
Motif pelaku penculikan pun beragam, mulai dari balas dendam, penjualan organ dalam, memenuhi hasrat seksual, atau menjadikan sang anak pengemis jalanan.
Penting bagi orangtua tidak hanya memberikan pengawasan kepada sang anak, namun juga mengedukasi agar anak lebih berhati-hati saat ada orang yang tidak dikenal datang menghampiri atau menawarkan sesuatu tanpa ada alasan yang pasti.
Baca juga :
- Tercatat, 14 Anak Jadi Korban penculikan, Orangtua Perlu Berik Edukasi
- Isu Penculikan Anak di Bekasi, Pelaku Pura-Pura Jadi Jemputan
- Marak Kasus Penculikan, Anak Wajib Tau Cara Melindungi Diri