11 Ciri-Ciri Alergi Susu Sapi pada Anak dan Cara Penanganannya

Gejala alergi susu sapi bisa ringan hingga serius, bahkan mencancam nyawa

30 Mei 2023

11 Ciri-Ciri Alergi Susu Sapi Anak Cara Penanganannya
Pexels/Alex Green

Alergi susu sapi pada anak menjadi masalah yang cukup umum di kalangan masyarakat. Alergi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh anak menyerang protein dalam susu sapi.

Hal ini bisa menyebabkan berbagai gejala yang tidak menyenangkan, bahkan dapat mengancam nyawa anak. Untuk itu, penting bagi setiap orangtua dan pengasuh anak untuk mengenali ciri-ciri alergi susu sapi pada anak.

Dengan memahami apa saja ciri-ciri alergi susu sapi, Mama bisa lebih cepat mengidentifikasi gejala dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi kondisi tersebut.

Berikut Popmama.com telah merangkum 11 ciri-ciri alergi susu sapi pada anak dan cara penanganannya, di bawah ini!

Apa itu Alergi Susu Sapi?

Apa itu Alergi Susu Sapi
Freepik/Jcomp

Alergi susu sapi adalah respons sistem kekebalan tubuh yang tidak biasa terhadap susu dan produk yang mengandung susu sapi.

Dilansir dari mayoclinic, ini adalah salah satu alergi makanan paling umum pada anak-anak. Susu sapi biasanya menjadi penyebab alergi susu, tetapi susu dari domba, kambing, kerbau, dan mamalia lainnya juga dapat menimbulkan reaksi.

Reaksi alergi biasanya terjadi segera setelah mengonsumsi susu. Tanda dan gejala alergi susu berkisar dari ringan hingga parah dan dapat meliputi mengi, muntah, gatal-gatal, dan masalah pencernaan. Alergi susu juga dapat menyebabkan anafilaksis reaksi parah yang mengancam jiwa.

Berikut ciri-ciri alergi susu sapi pada anak:

1. Biduran atau ruam di kulit

1. Biduran atau ruam kulit
Freepik/freepik

Ketika anak yang alergi susu sapi mengonsumsi produk susu sapi atau terpapar dengan zat yang mengandung protein susu sapi, sistem kekebalan tubuh melepaskan zat-zat kimia yang disebut histamin.

Histamin ini menyebabkan pembuluh darah di kulit melebar dan mengalirkan lebih banyak darah ke area tersebut. Hal ini menghasilkan gejala seperti ruam kulit atau biduran.

Ruam kulit atau biduran biasanya muncul dalam bentuk bercak merah yang gatal, kadang-kadang disertai pembengkakan. Ruam ini dapat muncul di berbagai bagian tubuh, termasuk wajah, leher, lengan, dan tungkai.

Tingkat keparahan ruam bisa bervariasi, mulai dari ruam ringan hingga ruam yang meluas dan menimbulkan ketidaknyamanan yang signifikan bagi anak.

2. Mengi atau napas bengek

2. Mengi atau napas bengek
madeof.com

Anak yang mengalami alergi susu sapi dapat mengalami gejala pernapasan yang tidak nyaman, seperti mengi atau napas yang terdengar bengek. Hal ini terjadi karena alergi susu sapi dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan anak.

Ketika anak mengonsumsi produk susu sapi atau terpapar dengan protein susu sapi, sistem kekebalan tubuhnya bereaksi dengan melepaskan zat-zat kimia, seperti histamin, yang bertujuan melawan protein yang dianggap sebagai bahan asing.

Reaksi ini dapat menyebabkan peradangan pada jalan napas, termasuk bronkus (saluran udara utama dalam paru-paru) dan bronkiolus (cabang-cabang kecil bronkus).

Peradangan ini dapat menyebabkan penyempitan saluran udara, membuat anak mengalami kesulitan bernapas dan mengalami gejala napas bengek atau mengi.

3. Gatal atau kulit kemerahan

3. Gatal atau kulit kemerahan
Freepik

Salah satu gejala umum dari reaksi alergi susu sapi pada anak adalah kulit yang gatal atau kemerahan.

Proses peradangan yang terjadi dapat menyebabkan pelebaran pembuluh darah di kulit dan meningkatkan permeabilitasnya. Akibatnya, kulit anak menjadi lebih sensitif dan mudah meradang.

Gatal-gatal atau kemerahan pada kulit biasanya terjadi dalam waktu singkat setelah anak mengonsumsi produk susu sapi atau bahan makanan yang mengandung susu sapi.

Reaksi ini dapat terjadi di seluruh tubuh atau terlokalisasi pada area tertentu, seperti wajah, leher, tangan, atau kaki.

4. Muntah

4. Muntah
doctorzara.com

Reaksi histamin juga dapat memengaruhi sistem pencernaan anak saat mengonsumsi susu sapi atau produk yang mengandung susu sapi, terutama saluran pencernaan bagian atas seperti lambung.

Histamin dapat merangsang reseptor di dinding lambung yang bertanggung jawab untuk mengendalikan gerakan otot dan mempercepat pengosongan lambung.

Akibatnya, gerakan lambung menjadi tidak teratur dan lebih cepat dari biasanya, menyebabkan perasaan mual dan muntah pada anak.

Editors' Pick

5. Diare hingga feses berair yang disertai darah

5. Diare hingga feses berair disertai darah
Freepik

Ketika histamin dilepaskan di saluran pencernaan, ini dapat menyebabkan peradangan dan iritasi di usus. Akibatnya, anak dapat mengalami diare, yang ditandai dengan tinja yang encer, sering buang air besar, dan kadang-kadang disertai dengan kram perut.

Selain itu, alergi susu sapi juga dapat menyebabkan perubahan dalam komposisi flora usus, yaitu bakteri baik yang hidup di saluran pencernaan.

Perubahan ini dapat mengganggu keseimbangan bakteri dan mempengaruhi pencernaan anak. Sebagai akibatnya, anak mungkin mengalami masalah pencernaan seperti diare.

6. Eksim atau dermatitis atopik

6. Eksim atau dermatitis atopik
int.eucerin.com

Eksim yang juga dikenal sebagai dermatitis atopik, merupakan kondisi kulit yang umum pada anak-anak alergi. Ketika anak dengan alergi susu sapi mengonsumsi produk susu atau bahan yang mengandung susu sapi, tubuhnya bereaksi dengan cara yang tidak normal.

Pelepasan histamin juga memengaruhi kulit anak dan menyebabkan gejala eksim menjadi lebih parah. Kulit menjadi kering, kemerahan, gatal, dan sering kali terjadi pembentukan ruam atau lepuh pada kulit.

Selain itu, alergi susu sapi juga dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh secara umum, yang dapat memperburuk gejala eksim.

7. Nyeri atau kram perut

7. Nyeri atau kram perut
Freepik/Pvproduction

Ketika antibodi tubuh anak berinteraksi dengan protein susu sapi, ini dapat menyebabkan peradangan di saluran pencernaan anak.

Hal tersebut dapat mengakibatkan peningkatan produksi gas, perubahan dalam gerakan usus, dan kontraksi otot yang tidak normal. Akibatnya, anak dapat mengalami nyeri atau kram perut yang bisa bervariasi dari ringan hingga parah.

Selain itu, reaksi alergi terhadap susu sapi juga dapat menyebabkan peradangan pada usus halus atau usus besar anak. Ini bisa mengganggu proses pencernaan dan penyerapan nutrisi yang diperlukan tubuh. Kondisi ini dapat memicu rasa tidak nyaman dan nyeri perut pada anak.

8. Hidung berair

8. Hidung berair
Freepik/Rolencino

Anak yang mengalami alergi susu sapi dapat mengalami hidung berair sebagai salah satu gejala alergi tersebut. Gejala ini disebabkan oleh respons sistem kekebalan tubuh anak terhadap protein dalam susu sapi yang dianggap sebagai benda asing atau alergen.

Ketika anak yang alergi mengonsumsi susu sapi atau produk susu yang mengandung protein susu sapi, sistem kekebalan tubuhnya merespons dengan memproduksi antibodi.

Antibodi ini kemudian berikatan dengan protein susu sapi dan melepaskan histamin serta bahan kimia inflamasi lainnya ke dalam tubuh.

Histamin dan bahan kimia inflamasi tersebut memengaruhi selaput lendir di saluran pernapasan anak, termasuk hidung.

Mereka menyebabkan pembengkakan dan peradangan pada selaput lendir hidung, yang pada gilirannya menghasilkan produksi lendir berlebihan. Inilah yang menyebabkan hidung anak menjadi berair.

9. Mata berair

9. Mata berair
Freepik/karlyukav

Selain hidung, saat anak mengalami alergi pada susu sapi juga dapat menyebabkan mata berair. Ketika mata terkena paparan histamin, pembuluh darah di sekitar mata menjadi melebar dan bocor, menghasilkan produksi air mata yang berlebihan.

Hal ini mengakibatkan mata berair dan dapat disertai dengan rasa gatal atau perih pada mata. Mata berair juga dapat menjadi salah satu gejala alergi yang terjadi bersamaan dengan gejala lain, seperti hidung berair hingga ruam kulit.

10. Pembengkakan lidah dan bibir

10. Pembengkakan lidah bibir
Pexels/Pixabay

Anak yang alergi susu sapi dapat mengalami pembengkakan lidah dan bibir karena respons alergi yang terjadi dalam tubuh.

Pembengkakan lidah dan bibir terjadi karena peningkatan aliran darah ke area tersebut dan peningkatan permeabilitas pembuluh darah. Akibatnya, area tersebut menjadi bengkak, merah, dan terasa nyeri.

Pembengkakan lidah dan bibir pada anak yang alergi susu sapi termasuk dalam gejala alergi makanan yang lebih serius dan membutuhkan perhatian medis segera. Kondisi ini dapat berpotensi menyebabkan kesulitan bernapas atau menyebabkan anak mengalami sesak napas

11. Anafilaksis

11. Anafilaksis
newkidscenter.org

Anafilaksis adalah reaksi alergi yang sangat serius dan potensial mengancam nyawa. Pada anak-anak yang alergi terhadap susu sapi, anafilaksis dapat terjadi sebagai respons tubuh terhadap protein dalam susu sapi yang dianggap sebagai ancaman oleh sistem kekebalan tubuh.

Pada anafilaksis, gejala yang muncul dapat meliputi pembengkakan wajah, bibir, dan lidah, sesak napas, suara napas yang serak, pusing, mual, muntah, diare, detak jantung yang cepat, penurunan tekanan darah, dan bahkan kehilangan kesadaran.

Hal ini penting untuk diingat bahwa anafilaksis adalah keadaan darurat medis yang memerlukan perhatian segera.

Jika anak mengalami ciri-ciri alergi susu sapi seperti yang dijelaskan di atas, ada beberapa hal yang Mama bisa lakukan sebagai penanganan pertamanya. Berikut penanganan pertama apabila anak mengalami alergi susu:

Penanganan Pertama Ketika Anak Mengalami Alergi Susu Sapi

Penanganan Pertama Ketika Anak Mengalami Alergi Susu Sapi
Freepik/gpointstudio

Jika seorang anak mengalami alergi susu sapi, langkah-langkah penanganan pertama yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Identifikasi gejala: Perhatikan adanya gejala alergi setelah anak mengonsumsi susu sapi atau produk yang mengandung susu sapi. Gejala umum alergi susu sapi pada anak meliputi ruam kulit, gatal-gatal, bengkak pada wajah atau bibir, mual, muntah, diare, dan kesulitan bernapas. Penting untuk segera mengenali gejala-gejala ini.

  2. Hentikan pemberian susu sapi: Jika anak mengalami gejala alergi susu sapi, segera hentikan pemberian susu sapi atau produk yang mengandung susu sapi. Gantilah dengan alternatif yang aman, seperti susu nabati (contohnya, susu kedelai, almond, atau oat) atau susu formula yang tidak mengandung susu sapi.

  3. Konsultasikan dengan dokter: Setelah mengamati gejala alergi pada anak, segera konsultasikan dengan dokter anak atau alergologis. Dokter akan melakukan evaluasi lebih lanjut dan dapat memberikan diagnosis yang akurat serta saran penanganan yang sesuai.

  4. Hindari paparan alergen: Pastikan anak tidak terpapar dengan susu sapi atau produk yang mengandung susu sapi. Perhatikan dengan cermat label pada produk makanan dan minuman untuk memastikan tidak ada kandungan susu sapi di dalamnya. Juga, berikan informasi yang jelas kepada pengasuh atau guru di sekolah tentang alergi anak terhadap susu sapi.

  5. Bantuan medis darurat: Jika anak mengalami gejala yang parah, seperti sesak napas, pembengkakan yang signifikan, atau gejala anafilaksis, segera hubungi nomor darurat atau bawa anak ke unit gawat darurat terdekat untuk penanganan medis segera.

Nah itulah 11 ciri-ciri alergi susu sapi pada anak dan cara penanganannya yang perlu diketahui. Mengenali ciri-ciri alergi susu sapi pada anak merupakan langkah penting dalam pengelolaan kondisi ini.

Dengan pemahaman yang baik tentang gejala-gejala tersebut, orangtua dan pengasuh dapat mengambil tindakan cepat untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan anak yang terkena alergi susu sapi.

Baca juga:

The Latest