Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Kasus Balita Cacingan Terjadi Lagi pada Kakak Beradik di Bengkulu
National Geographic Indonesia

Dua balita kakak beradik di Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, mengalami kondisi cacingan yang sangat parah hingga cacing gelang keluar dari mulut dan hidung mereka.

Korban adalah A yang berusia 4 tahun dan adiknya KNS yang masih berusia 1 tahun 8 bulan, kini keduanya menjalani perawatan intensif di dua rumah sakit berbeda sejak Selasa (16/9/2025).

KNS dirawat di RSUD dr. M. Yunus Bengkulu, sementara kakaknya A menjalani perawatan di RSU Ummi Bengkulu.

Kondisi kedua balita ini memunculkan keprihatinan mendalam dari berbagai pihak, termasuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan pemerintah pusat.

Kasus ini tidak hanya menunjukkan persoalan kesehatan yang serius, tetapi juga mencerminkan kondisi kemiskinan dan sanitasi lingkungan yang buruk.

Berikut telah Popmama.com rangkum informasi seputar kasus balita cacingan terjadi lagi pada kakak beradik di Bengkulu.

KPAI Soroti Amanat Konstitusi untuk Perlindungan Anak

Freepik/jcomp

Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jasra Putra, menegaskan bahwa kasus cacingan parah yang menimpa dua balita di Bengkulu ini kembali mengingatkan negara tentang amanat konstitusi dalam melindungi anak-anak terlantar.

Menurutnya, setiap peristiwa seperti ini seharusnya menyadarkan pemerintah tentang kewajiban negara sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 34 UUD 1945, yang menyebutkan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

Sehingga harusnya tidak ada anak-anak yang mengalami cacingan.

Bahkan dalam Undang-Undang Perlindungan Anak disebutkan pentingnya mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi anak.

Artinya harus ada upaya yang sungguh-sungguh dari negara dalam meningkatkan derajat kesehatan anak, tegas Jasra.

Jika implementasi regulasi ini tidak direalisasikan dengan baik, maka penghapusan kemiskinan serta penanggulangan kondisi anak yang mengalami cacingan akan sulit dijangkau masyarakat kecil.

Dua Balita di Bengkulu Tidak Hanya Mengalami Cacingan

Freepik

Kondisi medis kedua balita ini menunjukkan tingkat keparahan yang mengkhawatirkan.

Berdasarkan diagnosis medis dari tim dokter, kedua anak tidak hanya mengalami infeksi cacing Ascaris, tetapi juga menderita bronkopneumonia, anemia, dan gizi buruk.

KNS, balita berusia 1 tahun 8 bulan, mengalami kondisi yang paling memprihatinkan karena cacing gelang keluar dari mulut dan hidungnya.

Menurut pihak terkait yang menangani kedua balita ini, kondisi KNS sangat memprihatinkan dengan bobot tubuh yang kecil dan tidak normal, serta didiagnosis mengalami penyakit paru-paru yang membuatnya harus dirujuk ke RSUD M Yunus untuk mendapatkan perawatan intensif.

Proses pengobatan kedua balita ini tidak hanya fokus pada pengeluaran cacing dari tubuh, tetapi juga mengatasi komplikasi lain seperti gangguan pernapasan, anemia, dan malnutrisi yang dialami kedua anak.

Kondisi cacingan yang ekstrem ini diduga terjadi karena lingkungan tempat tinggal yang tidak memenuhi standar sanitasi yang layak, ditambah dengan kondisi ekonomi keluarga yang kurang mampu sehingga kedua balita ini tidak mendapat nutrisi yang cukup bagi tumbuh kembangnya.

Respon Pemerintah Pusat terhadap Kasus Ini

www.kemenkopmk.go.id

Pemerintah pusat melalui Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) memberikan respons cepat terhadap kasus ini.

Asisten Deputi Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Kemenko PMK, Linda Restaningrum, langsung melakukan kunjungan untuk menjenguk kedua anak dan meninjau kondisi keluarga mereka.

Linda menegaskan bahwa respons pemerintah tidak hanya terbatas pada aspek kesehatan semata, tetapi juga menyentuh akar persoalan di hulu, yaitu tingkat keluarga dan lingkungan tempat tinggal.

Linda menyebut bahwa pemerintah pusat, pemerintah daerah dengan melibatkan BAZNAS akan segera berkolaborasi untuk bedah rumah dan perbaikan sanitasi.

Pemerintah daerah juga berkomitmen untuk meningkatkan program-program kesehatan preventif di daerah-daerah terpencil yang rentan mengalami masalah sanitasi dan gizi buruk, sehingga anak-anak di daerah tersebut dapat terlindungi dari risiko penyakit yang dapat dicegah seperti cacingan.

Itulah informasi mengenai kasus balita cacingan terjadi lagi pada kakak beradik di Bengkulu. Semoga dapat meningkatkan kewaspadaan Mama!

Editorial Team