Mulai usia 2-5 tahun, anak-anak belajar untuk mengenali dan mengendalikan emosi secara bertahap.
Ia mulai bisa menunjukkan kemandirian serta suka meniru orang lain yang lebih tua darinya.
Selain itu, anak juga sudah mulai bersemangat bertemu dan bermain bersama teman.
Pada usia dua tahun, anak-anak biasanya mengalami masalah kebiasaan, seperti menghisap jempol, mengalami mimpi buruk, dan temper tantrum.
Kondisi tersebut terjadi ketika emosi anak sedang meledak-ledak, bahkan hingga menggigit, menendang, atau menjerit-jerit.
Umumnya hal ini terjadi karena anak belum bisa mengungkapkan apa yang dirasakannya, atau berusaha ingin menyampaikan apa yang dia rasakan hingga membuatnya frustrasi.
Anak memperlihatkan perilaku temper tantrum ketika sedang merasa tidak nyaman, lelah, lapar, atau tidak mendapatkan yang mereka inginkan.
Namun, bukan berarti tantrum boleh dibiarkan begitu saja. Orangtua tetap harus belajar teknik menenangkan anak ketika mereka sedang melancarkan tantrum.
Nah, agar si Kecil dapat mengolah emosi dan sosialnya dengan baik, Mama dapat mengajak anak untuk melakukan beberapa kegiatan berikut ini:
- Lakukan playdate
- Biarkan anak berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai usia
- Bantu anak mengenali setiap emosi yang ia rasakan
- Berikan mainan dan peralatan yang mendorong anak untuk bermain pura-pura seperti boneka bayi, peralatan dapur, atau membuat benteng menggunakan selimut
- Biarkan anak membantu Mama dengan pekerjaan rumah yang sederhana, misalnya meletakkan baju kotornya di keranjang cucian
Nah, itulah 4 tahap perkembangan anak usia 2 tahun yang wajib orangtua ketahui.
Sudahkah si Kecil menguasai keempat tahapan di atas, Ma?