Dengan belajar mandiri sejak dini, anak akan tumbuh dengan kompas batin yang cukup kuat untuk mengetahui apa yang diinginkannya.
Ia dapat membuat penilaian yang sehat dan bijak sendiri terhadap suatu hal. Dengan mengembangkan kemandirian sejak dini, anak akan belajar menyelesaikan masalah.
Jika anak Mama yang berusia satu tahun mulai tidak sabar bergantian mainan dengan anak lain, katakan padanya Mama tahu ia kesal, dan dorong ia untuk mencari solusi lain.
Semakin bertambah usia, bantu anak memecah tugasnya menjadi bagian-bagian kecil dan biarkan ia menguasai tiap bagian kecil itu sendiri.
Jika anak dapat menemukan cara mengambil handuknya sendiri, membuka toples kue, atau menata mainannya ke dalam keranjang, ia akan merasa lebih mandiri dan percaya diri dalam menangani tugas-tugas besar di sekitar rumah.
Penting bagi orangtua menunjukkan contoh kemandirian dalam tindakan sehari-hari. Jika Mama mengalami masalah dengan komputer, komunikasikan pada anak bahwa Mama mengalami masalah dan akan mencoba menyelesaikannya sendiri.
Dengan cara seperti ini, anak dapat melihat bahwa Mama juga mengalami masalah dan berusaha menyelesaikannya melalui serangkaian proses.
Mengajarkan kualitas-kualitas ini memang tak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Membiarkan anak menyelesaikan sendiri masalah mereka mungkin seringkali membuat Mama kehilangan kesabaran.
Tetapi, justru Mama membantu anak lebih banyak jika tidak serta-merta menyelesaikan masalahnya atau membantunya mengerjakan tugasnya semata-mata agar lebih cepat.
Waktu ekstra yang Mama berikan untuk anak menyelesaikan masalahnya sendiri, akan menjadi buah hasil di masa mendatang.
Itulah 5 kualitas diri yang perlu dididik dalam diri anak sehingga ia bisa menjadi sukses di masa depannya. Semoga bermanfaat ya Ma!