Memberikan edukasi tentang identitas gender pada si Kecil sebaiknya dilakukan sejak dini. Lalu, kapan sebaiknya waktu yang tepat untuk mengajari anak mengenai identitas gender?
"Memperkenalkan identitas gender pada anak paling awal, yaitu di usia 15–18 bulan. Tergantung pada kesiapan seorang anak. Namun, biasanya pada usia tersebut, seharusnya orangtua sudah mengenalkan anak tentang anggota tubuhnya," jelas Dr. Eva Devita Harmoniati, Sp.A(K).
Misalnya, dengan mengenalkan anggota tubuh secara umum, seperti mata, hidung, atau mulut. Kemudian, Mama dan Papa bisa mengenalkan anggota tubuh lain, seperti vagina sebagai alat kelamin perempuan dan penis sebagai alat kelamin laki-laki.
"Kemudian, pada usia 2–3 tahun biasanya anak-anak akan mulai penasaran dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis. Misalnya, pertanyaan mengenai alat kelamin yang berbeda antara perempuan dan laki-laki. Berangkat dari hal tersebut, orangtua pun dapat menjelaskan lebih jauh dan mengenalkan anak pada identitas gender," tambahnya.
Mama bisa menjelaskannya dari hal-hal dasar, seperti fungsi penis pada laki-laki atau fungsi vagina dan payudara pada perempuan. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami buah hati.
"Nanti, semakin anak tumbuh besar atau biasanya pada usia pra sekolah, orangtua mulai mengarahkan pada pengenalan identitas gender. Misalnya, kalau anak perempuan biasanya memiliki rambut panjang, mengenakan rok, atau bermain boneka. Sedangkan pada anak laki-laki bermain mobil, tembak-tembakkan, atau bola," lanjut Dr. Eva Devita.
Kemudian, pada masa sekolah atau usia 6–8tahun, anak-anak semakin besar rasa keingin tahuannya. Orangtua perlu siap menjawab dengan jujur dan sebaiknya gunakan bahasa yang mudah dipahami.
Dr. Eva Devita menegaskan bahwa usia bukan salah satu tolok ukur orangtua dalam memberikan edukasi identitas gender. "Intinya, pilihlah waktu yang tepat, yaitu ketika anak siap dan paham dengan apa yang orangtua sampaikan. Tepatnya, ketika anak sudah mulai bicara dan mengerti cara berkomunikasi. Jadi, lihat dari kesiapan bahasa dan komunikasi terlebih dahulu."