Reaksi Balita saat Lihat Orang Dewasa Marah, Ini Dampak Psikologisnya

Anak akan merasa berada dalam situasi yang berbahaya dan ketakutan

13 Oktober 2022

Reaksi Balita saat Lihat Orang Dewasa Marah, Ini Dampak Psikologisnya
Tiktok.com/@fahmi_fahrezi09

Sebuah video TikTok yang dibagikan akun @fahmi_fahrezi09 memperlihatkan seorang balita berusia 15 bulan yang melihat orang dewasa marah di hadapannya.

Dalam video yang sudah disaksikan lebih dari 2,7 juta penonton itu, sang anak yang tadinya nampak bahagia untuk bermain, mendadak merasa ketakutan ketika orang dewasa di hadapannya berkata dengan nada yang tinggi.

Melihat orang dewasa di hadapannya marah menggunakan nada tinggi, sontak balita yang ada di dalam video perlihatkan ekspresi yang cemas dan merasa dalam situasi yang berbahaya.

Lantas, apa dampak psikologis pada balita saat melihat orang dewasa marah?

Melansir dari berbagai sumber, berikut Popmama.com rangkumkan informasi selengkapnya.

1. Eksperimen untuk melihat reaksi balita

Dalam video tersebut, dijelaskan bahwa balita yang ada di dalam video merupakan eksperimen yang dilakukan oleh Institute of Learning and Brain Science, dari Universitas Washington.

Tujuan eksperimen itu dilakukan adalah untuk memperlihatkan reaksi seorang balita ketika melihat orang dewasa di sekitarnya marah dengan menggunakan nada yang tinggi.

Hasilnya, dapat diperlihatkan bagaimana dampak psikologis sang anak ketika melihat orang dewasa tersebut mulai marah di hadapannya. Mulai dari ekspresi tegang karena merasa berbahaya, hingga ketakutan.

Editors' Pick

2. Reaksi balita saat orang dewasa marah di hadapannya

2. Reaksi balita saat orang dewasa marah hadapannya
Tiktok.com/@fahmi_fahrezi09

Dalam eksperimen tersebut, terlihat salah seorang emoter menganggap perhatian yang diperlihatkan sang anak adalah hal yang menganggu. Sehingga, emoter itu langsung marah menggunakan nada yang tinggi.

Dapat dilihat bahwa ekspresi sang anak terlihat begitu kaget ketika orang dewasa di hadapannya mulai menggunakan nada bicara yang meninggi. 

Meski nampak terkejut, namun balita itu terus memperlihatkan interaksi antara dua orang emoter yang ada di hadapannya. Ia pun meulai menunjukkan ekspresi stres dan ketakutan pada raut wajahnya.

3. Merasa dalam keadaan yang bahaya

3. Merasa dalam keadaan bahaya
Tiktok.com/@fahmi_fahrezi09

Di awal video, emoter pertama seolah mengajak sang anak untuk bermain dan disambut respon yang baik oleh balita laki-laki tersebut. 

Namun, ketika melihat emoter kedua marah dengan nada yang tinggi, ia mulai merasa ketakutan dan terlihat berada dalam keadaan yang berbahaya.

Hal itu terlihat saat sang anak memperlihatkan ekspresi yang berbeda. Jika di awal ia nampak bahagia saat diberikan mainan oleh emoter pertama, namun setelahnya ia justru nampak murung dan ketakutan.

Kondisi seperti ini membuat ia merasakan konflik yang ada dalam dirinya, serta bingung harus melakukan apa. Dari video itu, sang anak juga terus menunduk dan mulai bernafas lebih cepat. Reaksi tersebut dinilai karena ia sedang berada dalam keadaan ketakutan dan panik.

4. Membuat anak kehilangan rasa percaya diri

4. Membuat anak kehilangan rasa percaya diri
Freepik/user18526052
Ilustrasi

Jika anak terus menerus melihat orangtua atau orang dewasa di sekitarnya marah dengan nada yang tinggi, ini akan membuatnya menjadi pribadi yang penakut, serta menurunkan rasa percaya diri.

Seperti yang diperlihatkan dalam eksperimen video di atas, sang anak nampak ketakutan dan merasa dirinya telah berbuat salah karena telah membuat marah orang dewasa di sekitarnya. Kondisi ini tentunya bisa mengganggu tumbuh kembang si Kecil, Ma.

5. Tips agar tidak mudah marah pada anak

5. Tips agar tidak mudah marah anak
Freepik/Rawpixel.com

Agar orangtua tidak mudah marah pada anak, Mama dan papa bisa menerapkan beberapa tips berikut agar tidak mengganggu proses tumbuh kembang sang buah hati. Tipsnya antara lain:

  • Saat merasa kesal dengan anak, cobalah untuk tarik napas dalam lalu hembuskan, ulangi selama beberapa kali. Cara ini dilakukan agar Mama atau Papa tenang saat melihat kesalahan yang anak perbuat. 
  • Penting mengingat bahwa kesalahan anak adalah proses pembelajaran untuknya. Alih-alih memerahi, cobalah untuk memberi tahu apa kesalahannya dan jelaskan apa yang harus anak perbuat agar kesalahan tersebut tak diulanginya.
  • Tanamkan pada benak Mama dan Papa bahwa memarahi anak bukan solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan. Jangan jadikan anak sebagai pelampiasan kekesalan ya, Ma, Pa.
  • Beri tahu apa saja yang boleh dan tidak boleh anak lakukan agar anak mengetahui batasan mereka. Pastikan memberi tahu dengan tenang, namun tetap tegas. Perhatikan juga tata bahasa yang digunakan agar lebih mudah dipahami oleh anak.
  • Hargai setiap perbuatan yang anak lakukan.

Demikianlah reaksi seorang balita saat melihat orang dewasa marah di hadapannya. Dari video eksperimen yang dilakukan Institute of Learning and Brain Science, diharapkan orangtua dapat memahami dampak psikologis yang bisa si Kecil rasakan ketika ia merasa terancam.

Semoga informasinya bermanfaat dan bisa jadi pelajaran bagi Mama dan Papa dalam memberikan pola asuh terbaik bagi si Kecil, ya!

The Latest