Penyebab Anak Posesif pada Sang Mama dan Ketahui Cara Mengatasinya

Yuk, lakukan cara-cara ini untuk mengurangi sikap posesifnya

1 Juni 2021

Penyebab Anak Posesif Sang Mama Ketahui Cara Mengatasinya
Freepik/Racool-studio

Pernahkah Mama mengalami kondisi dimana si Kecil dengan tiba-tiba rewel, atau merengek untuk terus bersama Mama? Dalam keadaan seperti itu, banyak orang menyebutkan bahwa anak sedang dalam mode posesif.

Hal ini sebenarnya umum terjadi, Ma. Sebab di masa perkembangan balita, anak-anak akan menganggap semua benda dan orang yang ada disekitarnya adalah miliknya. Tak ada satu pun orang yang bisa menyentuh apa yang menjadi miliknya.

Tak hanya pada mainan atau benda kesayangannya saja, bahkan Mama yang lebih dekat dengannya seringkali mendapat perlakuan yang sama.

Ketika sudah seperti ini, tak jarang anak bisa menjadi sangat posesif.

Sebelum Mama semakin bingung dan terpancing emosi menghadapi hal tersebut, berikut ini Popmama.com telah merangkum penyebab anak posesif pada mamanya. 

1. Cemburu melihat kemesraan Mama dan Papa

1. Cemburu melihat kemesraan Mama Papa
Pexels/Andrea Piacquadio

Ketika Mama dan Papa tengah menikmati waktu berdua, pernahkah tiba-tiba si Kecil menyelinap diantara Mama dan Papa lalu merengek? Jika iya, bisa jadi ia sedang mengalami rasa cemburu akibat kemesraan yang diperlihatkan orangtuanya.

Tak hanya orang dewasa saja yang bisa cemburu, anak-anak pun bisa merasakan hal seperti ini, Ma. Biasanya anak akan menangis dan rewel ketika Mama dan Papa tengah menikmati waktu berdua. 

Tujuannya tak lain untuk menarik perhatian Mama agar mau mendekat dan membujuknya berhenti menangis, atau sekedar bermain bersamanya.

Jika anak seperti ini, jangan langsung kepancing emosi dan marah padanya ya, Ma. Mama dan Papa bisa lebih sering memnunjukkan kasih sayang padanya. Misalnya dengan memberikan pelukan.

Namun jika memang Mama dan Papa ingin menikmati waktu bersama, coba jelaskan padanya secara baik-baik agar anak bisa memahami.

Mama bisa berkata, "Tadi kan Mama seharian udah main sama kamu, sekarang gantian ya Mama mau ngobrol sebentar sama Papa."

Editors' Pick

2. Posesif karena Mama lebih perhatian pada saudara lainnya

2. Posesif karena Mama lebih perhatian saudara lainnya
Freepik/prostooleh

Tak hanya pada Papa, si Kecil juga bisa saja cemburu ketika melihat sang Mama lebih dekat dengan saudaranya yang lain. Dalam pikirannya, Mama hanya boleh dekat atau bermain bersamanya.

Sikap posesif ini mungkin membuat Mama merasa kesal. Sebagai orangtua tentunya Mama ignin membagikan kasih sayang yang imbang kepada seluruh anak-anak Mama.

Untuk itu, Mama perlu memberikan pengertian padanya agar anak mau memahami mengapa ia tak boleh bersikap demikian ketika Mama tengah bersama saudaranya yang lain.

Cara yang bisa dilakukan adalah dengan bekerja sama bersama Papa. Mama bisa meminta tolong Papa untuk bermain bersama si Kecil ketika Mama sedang bersama anak lainnya atau bisa juga sebaliknya. 

3. Belum memahami konsep kepemilikan dan ikatan

3. Belum memahami konsep kepemilikan ikatan
Freepik.com

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, anak biasanya menjadi posesif karena ia berpikiran bahwa apa yang ada disekitarnya adalah miliknya.

Seorang psikolog perkembangan anak di University of Michigan juga menjelaskan bahwa pemikiran balita masih sangat sederhana.

Di usia 2 hingga 4 tahun, balita akan mengklaim barang atau orang yang ada disekitarnya adalah hanya miliknya.

Fase seperti ini adalah tahap perkembangan yang normal kok, Ma.

Sebab usia balita masih belum memahami apa itu konsep kepemilikan dan ikatan yang ada disekitarnya. Di usia balita, anak akan mulai belajar memahami konsep konsep kepemilikan, ikatan, dan identitas dirinya.

Jadi jangan kaget dan mudah marah jika si Kecil bersikap posesif ya, Ma. Sedikit demi sedikit ia akan mulai belajar jika Mama dan Papa mau memberikan pengertian padanya.

Apa yang harus Mama lakukan ketika si Kecil bersikap posesif?

Apa harus Mama lakukan ketika si Kecil bersikap posesif
Freepik

Pertanyaan ini mungkin banyak ditanyakan oleh para orangtua yang mengalami hal serupa dengan Mama. Alih-alih memarahi anak ketika bersikap posesif, yuk coba cara-cara berikut ini:

  • Ajarkan konsep berbagi

Meski masih balita, mengajarkan konsep berbagi penting dilakukan sejak dini, Ma. Sebab biasanya anak menjadi posesif terhadap sesuatu yang menjadi miliknya, terlebih saat ia tak mau berbagi dengan temannya baik itu makanan atau mainan.

Mama bisa bertanya padanya barang apa saja yang boleh dan tidak boleh dipinjam temannya, beri tahu juga bahwa ketika orang lain meminjam berarti itu akan dikembalikan lagi setelahnya.

Namun jika memang anak tetap tak meminjamkannya, jangan dipaksa dan hargai keputusannya ya, Ma. Sebaliknya, jika si Kecil mau berbagi dengan meminjamkan mainannya, jangan lupa berikan ia pujian juga, Ma!

  • Memberikan contoh

Sejak usia dua tahun, anak sudah mulai meniru apa yang ia dengar dan lihat. Jadi Mama bisa memberikan contoh konsep berbagi pada si Kecil agar ia bisa memahami konsep kepemilikan.

Misalnya dengan mengajak anak memilih mainannya yang akan didonasikan, atau membagikan kue padanya dengan berkata, "Kita makan kue bersama yuk! Satu untuk kamu, satu untuk Mama, dan satu lagi untuk Papa!"

  • Ajak bersosialisasi sejak dini 

Bersosialisasi penting dilakukan meski usia anak masih terlalu dini. Tujuannya agar ia terbiasa untuk berbaur dengan sekitar dan terbiasa juga untuk saling berbagi dengan lingkungan sekitarnya.

Adanya keseimbangan sifat kepemilikan dan berbagi ini diharapkan bisa mengurangi sifat posesif si Kecil dan menciptakan jiwa empati terhadap sesama.

Mama juga perlu mengajarkan padanya untuk izin kepada temannya jika ingin meminjam atau bertukar mainan.

Nah, itu dia penyebab anak posesif pada mamanya beserta cara mengatasi anak yang bersikap posesif.

Permasalahan ini umum terjadi pada anak balita kok, Ma. Jadi jangan langsung dimarahi ya!

Semoga informasinya bermanfaat ya, Mama!

Baca Juga:

The Latest